Kompas TV internasional kompas dunia

Konflik Timur Tengah Memanas usai Ledakan Pager Massal, AS Makin Pasif, Khawatir Perburuk Situasi

Kompas.tv - 22 September 2024, 04:25 WIB
konflik-timur-tengah-memanas-usai-ledakan-pager-massal-as-makin-pasif-khawatir-perburuk-situasi
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (Menlu AS) Antony Blinken menghadiri konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdelatty di Istana Tahrir di Kairo, Mesir, Rabu, 18 September 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

Netanyahu dan Hamas kerap menanggapi pendekatan diplomatik langsung dari AS dengan retorika yang membara atau serangan mendadak yang menurut AS menghambat upaya gencatan senjata.

Blinken menyinggung ledakan alat komunikasi Hizbullah sebagai contoh terbaru dari hal itu. “Ketika mediator tampaknya membuat kemajuan dalam kesepakatan Gaza, sering kali ada 'insiden', sesuatu yang memperumit proses, yang mengancam memperlambat, menghentikan, atau menggagalkannya,” kata Blinken di Mesir, menanggapi pertanyaan wartawan tentang serangan tersebut.

Masih mungkin ada kontak tingkat tinggi dengan Netanyahu saat ia berkunjung ke New York minggu depan untuk menghadiri sidang Majelis Umum PBB, kata para pejabat AS. Namun mereka juga mengakui bahwa situasi menjadi begitu genting sehingga mengambil sikap publik baik mendukung atau mengkritik Israel bisa lebih merugikan daripada menguntungkan.

Baca Juga: Media Ungkap Koordinasi antara Israel dan AS jelang Serangan Pager di Lebanon

Potongan rekaman video ini menunjukkan walkie-talkie yang meledak di dalam sebuah rumah di Baalbek, Lebanon timur, Rabu, 18 September 2024. (Sumber: AP Photo )

Di Washington, juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, menghindari pertanyaan tentang apakah kunjungan berulang kali pejabat pemerintahan Biden ke Timur Tengah tanpa membawa hasil gencatan senjata telah membuat Blinken dan pejabat lainnya tampak tidak efektif di mata negara-negara kawasan.

“Sejauh ini, kami berhasil mencegah situasi berubah menjadi perang regional besar-besaran,” kata Miller. Ia mengeklaim keberhasilan itu karena pesan-pesan diplomatik AS yang disampaikan melalui mediator ke Iran, sekutu milisi di kawasan, dan ke Israel.

Pemerintahan Biden juga menyoroti bahwa Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin telah berkomunikasi dengan Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant. Namun, posisi Gallant dikabarkan dalam bahaya.

Kritikus menuduh pemerintah AS mendorong kesepakatan Gaza yang berulang kali gagal mendapatkan persetujuan dari pihak yang bertikai dan terus terhimpit oleh eskalasi konflik. Pemerintah dinilai bisa lebih giat secara diplomatik, termasuk dengan bekerja lebih keras untuk menggalang dukungan negara-negara Timur Tengah agar memperkuat tekanan pada Israel, Iran, dan proksi-proksinya untuk menghentikan pertempuran, kata Katulis dari Middle East Institute.

Namun, pejabat AS menolak anggapan bahwa mereka telah menyerah pada upaya gencatan senjata Gaza atau mencegah konflik meluas menjadi perang di Lebanon.

“Kami yang pertama mengakui... bahwa kami tidak lebih dekat mencapai kesepakatan daripada minggu lalu,” kata juru bicara keamanan nasional AS, John Kirby, Jumat.

"Tapi tidak ada yang menyerah," tegas Kirby, sambil menekankan bahwa AS bekerja sama dengan mediator lain seperti Qatar dan Mesir untuk merumuskan proposal akhir Gaza yang akan disampaikan ke Israel dan Hamas. "Kami masih terus berusaha. Kami masih terus mendorongnya."


 

 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x