Dia juga pernah menjadi produser dalam acara realitas MTV seperti "Making the Band" dan "Making His Band" pada 2000-an, di mana ia meluncurkan karier grup seperti Danity Kane.
A.D. Carson, seorang profesor hip-hop di University of Virginia, menyoroti bahwa banyak perusahaan mungkin akan tetap menghasilkan keuntungan dari karya-karya Diddy yang masih mengudara, seperti acara-acara lama di MTV. "Tidak ada perusahaan yang mau berhenti menghasilkan uang secara sukarela."
Carson juga berpendapat bahwa orang yang masih mendengarkan musik Diddy di tahun 2024 tidak akan mudah dipengaruhi oleh dakwaan ini, serupa dengan mereka yang masih mendengarkan R. Kelly meski skandal hukumnya telah lama terungkap.
Diddy tidak secara konsisten merilis musik solo selama dua dekade terakhir, yang menurut Carson, mungkin memudahkan orang untuk berhenti mendengarkan karyanya. "Tempat termudah untuk melakukan boikot adalah tempat yang tidak pernah Anda dukung sejak awal."
Sejak tahun 2007, Diddy tidak lagi memiliki hit besar, dengan lagu "Last Night" yang menampilkan Keisha Cole sebagai single terakhirnya yang mencapai Top 10.
Meski demikian, kontribusi dan pengaruhnya di dunia musik terus dirayakan. Pada tahun 2022, Diddy menerima penghargaan Lifetime Achievement Award di BET Awards, dan tahun lalu ia merilis album kelima, "The Love Album: Off the Grid."
Album ini dinominasikan untuk Best Progressive R&B Album di Grammy Awards, namun Diddy tidak menghadiri acara tersebut.
Baca Juga: Polisi Rumania Sita Mobil Mewah dari Andrew Tate, Influencer yang Didakwa TPPO dan Pornografi Anak
Tuntutan Hukum dan Dampak Sosial
Masalah hukum yang dihadapi Diddy dimulai pada November 2023, ketika penyanyi Cassie Ventura mengajukan tuntutan atas dugaan pelecehan seksual selama bertahun-tahun, termasuk pemerkosaan.
Undang-undang "Adult Survivors Act" di negara bagian New York yang mulai berlaku pada 2022 memungkinkan korban untuk mengajukan tuntutan meski waktu kadaluarsa sudah lewat.
Pada Juni 2024, muncul rekaman video yang memperlihatkan Diddy menyerang Cassie di lorong hotel di Los Angeles pada tahun 2016, memicu kemarahan publik.
Sebagai dampak dari video tersebut, Howard University memutuskan hubungan dengan Diddy, mencabut gelar kehormatan yang pernah dianugerahkan kepadanya dan membubarkan program beasiswa atas namanya.
Bahkan, Diddy mengembalikan kunci kota New York setelah Walikota Eric Adams meminta hal tersebut. Selain itu, Billboard melaporkan bahwa acara realitas di Hulu yang direncanakan untuk mengikuti kehidupan Diddy dan keluarganya dibatalkan.
Apakah ini berarti akhir dari karier Diddy?
"Saya kira beberapa penghargaan, seperti penghargaan industri, bisa saja dicabut," ujar Krishnamurthy. "Namun, siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan. Seiring berjalannya waktu, kadang-kadang orang bisa memisahkan diri dari hal-hal negatif dan lebih fokus pada musik serta momen-momen menyenangkan."
Namun, Berry lebih pesimistis. "Saya pikir Diddy pada dasarnya telah dibatalkan. Saya tidak melihat dia akan melakukan comeback," katanya. "Musiknya terlalu bagus untuk diabaikan, tetapi banyak orang akan melihatnya dengan pandangan sinis."
Tanggung Jawab dalam Industri Musik
Carson berharap kasus Diddy tidak dijadikan alasan untuk menjelekkan seluruh genre hip-hop. "Ini bukan masalah yang unik bagi hip-hop," ujarnya.
Sebagai penutup, Carson menegaskan bahwa perhatian seharusnya lebih diarahkan pada korban. "Yang lebih bertanggung jawab untuk ditanyakan adalah: Bagaimana bentuk reparasi bagi orang-orang yang dirugikan?"
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.