TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berusaha menghindari perintah penangkapan dari Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).
Cara itu dilakukan dengan memerintahkan Menteri Kehakiman Israel Yariv Levin, untuk meminta Jaksa Agung Israel Gali Bharav-Miara untuk membuka penyelidikan rekayasa terhadapnya dan Menteri Pertahanan Yoav Gallant.
Penyelidikan bagi keduanya tersebut terkait kejahatan dalam perang Gaza, demi menghentikan surat perintah penangkapan ICC terhadap Netanyahu dan Gallant.
Baca Juga: Biden dan Harris Bikin Kesal Keluarga Aktivis AS yang Tewas Ditembak Tentara Israel, Dianggap Lembek
Dikutip dari The Times of Israel, Kamis (12/9/2024) saluran berita Israel, Channel 12 mengatakan Netanyahu menginginkan penyelidikan terhadap perang yang sedang berlangsung.
Juga bagaimana kampanye militer melawan Hamas dibuka dan kemudian ditutup dengan pembaruan kepada ICC bahwa tuduhan tersebut diselidiki oleh Israel.
Oleh karena itu, tidak diperlukan lagi intervensi oleh pengadilan untuk kejahatan perang Netanyahu.
Namun laporan tersebut mengatakan bahwa Baharav-Miara menolak permintaan itu.
Ia beralasan bahwa tindakan itu adalah taktik terang-terangan dan tidak akan memuaskan ICC.
Baharav-Miara juga mengatakan bahwa ia telah secara terbuka menyatakan hanya komisi penyelidikan negara, penyelidikan tingkat tinggi Israel, terhadap serangan Hamas pada 7 Oktober, dan perang berikutnya di Gaza sudah cukup.
Sejauh ini Netanyahu telah menolak memulai komisi negara untuk menyelidiki serangkaian kegagalan sebelum dan selama 7 Oktober, ketika Hamas menyerbu Israel selatan dan menawaskan sekitar 1.200 orang dan menyandera 251 orang.
Israel sendiri kemudian membalas serangan tersebut ke Gaza yang telah membunuh lebih dari 41.000 orang.
Seruan untuk dimulainya komisi negara masih sering diungkapkan, termasuk oleh beberapa anggota koalisi.
Meski Netanyahu menyatakan ia lebih memilih penyelidikan pemerintah, Baharav-Miara telah mendorong pementukan komisi negara, dengan alasan bahwa komisi tersebut akan memiliki independensi dan ruang lingkup yang lebih besar.
Baca Juga: Presiden Iran: Israel Bantai Anak-Anak Palestina dengan Senjata AS dan Eropa
Israel sendiri telah menghadapi tuduhan kejahatan perang dalam respons militernya terhadap serangan itu, dan penyelidikan diharapkan bisa mengatasi masalah itu.
Namun, sumber Channel 12 mengatakan Netanyahu ketakutan terhadap penyelidikan komisi negara karena akan menjadi upaya legal untuk memberhentikannya sebagai perdana menteri.
Netanyahu juga telah membuat klaim yang sama mengenai dakwaan korupsi, di mana ia tengah disidangkan.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.