BEIJING, KOMPAS.TV - Presiden China Xi Jinping tampaknya memiliki tujuan jelas sebagai tuan rumah dari pertemuan besar dengan lebih dari 50 negara Afrika di Beijing pekan ini.
Hal itu diyakini sebagai rayuan maut Xi Jinping untuk meyakinkan bahwa China merupakan mitra asing utama dari Benua Afrika.
Upaya tersebut diperlihatkan Xi Jinping saat memberikan pernyataannya pada Kamis (5/9/2024) dalam pertemuan bersama puluhan pemimpin negara Afrika dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres di Aula Besar Rakyat, Beijing, yang bertajuk Forum Kerja Sama China-Afrika.
Baca Juga: Trump Lega Putusan Pengadilan untuk Kasus Suap Ditunda hingga Pemilihan Presiden AS 2024
Dikutip dari CNN Internasional, ia berjanji meningkatkan hubungan antara China dan Afrika menjadi komunitas segala cuaca dengan masa depan bersama.
Itu merupakan sebuah status yang diberikan Beijing kepada sekutu diplomatiknya yang paling setia.
Ia juga menyampaikan sejumlah janji kepada benua Afrika yang akan dipenuhi dalam tiga tahun ke depan.
Antara lain dukungan finansial lebih dari USD 50 miliar atau setara Rp772 triliun, menciptakan satu juta lapangan kerja, serta puluhan juta bantuan makanan dan militer.
Xi Jinping juga berjanji China akan memperdalam kerja sama dengan Afrika dalam industry, pertanian, inrastruktur, perdagangan dan investasi.
Para pemimpin Afrika, termasuk Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa, Presiden Kenya William Ruto, dan Presiden Nigeria Bola Tinubu berkumpul di Beijing pekan ini untuk forum selama tiga hari.
Forum kerja sama China dan Afrika itu dipuji Beijing sebagai pertemuan diplomatik terbesar tahun ini.
Tawaran Xi Jinping kepada pemerintah-pemerintah di Afrika terjadi ketika China tampaknya mengekang pendanaan yang sebelumnya mengalir bebas untuk pembangunan Afrika.
Baca Juga: Mendagri Filipina Berpose dengan Alice Guo saat Difoto, Picu Kemarahan Publik
Hal itu terjadi di tengah perlambatan ekonomi China, dan kritik pinjaman yang diberikan China telah membebani negara-negara dengan utang yang tak berkelanjutan.
Upaya China ini juga terjadi di tengah upaya negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS) sedang berupaya meningkatkan hubungan dengan benua Afrika, yang kaya sumber daya alam.
Selain itu, upaya AS tersebut untuk melawan pengaruh politik China dan mengamankan akses terhadap sumber daya penting demi mendorong transisi energi ramah lingkungan.
Sumber : CNN Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.