GAZA, KOMPAS.TV - Badan PBB yang mengurusi masalah anak, UNICEF, mengumumkan sebanyak 189.000 anak di Gaza, Palestina, sudah diberi vaksin polio.
UNICEF menyampaikan, lebih dari 500 tim dikerahkan di seluruh wilayah Gaza bagian tengah pekan ini untuk memberikan vaksin kepada anak-anak berusia di bawah 10 tahun.
Jumlah anak yang telah diberi vaksin polio itu pun sudah melebihi target awal yang ditetapkan di tengah krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober 2023.
Sebelumnya, Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan jeda sementara dalam perang guna memfasilitasi upaya ini.
"Tidak harus seperti ini. Memang, selama beberapa hari terakhir, ada tanda-tanda bahwa tujuan kemanusiaan dapat menginspirasi langkah-langkah positif," ujar Edem Wosornu, Direktur Divisi Operasi dan Advokasi dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB, Rabu (4/9/2024), dikutip dari The Associated Press.
Ia menambahkan, kampanye ini membuktikan bahwa bantuan kemanusiaan tetap bisa dilakukan meskipun di tengah kondisi perang yang sengit.
UNICEF mengungkapkan, kampanye ini diluncurkan setelah kasus polio pertama dilaporkan di Gaza dalam 25 tahun terakhir.
Seorang anak laki-laki berusia 10 bulan kini mengalami kelumpuhan pada kaki setelah terinfeksi virus tersebut.
Dengan pencapaian angka vaksinasi tersebut, UNICEF berharap dapat memperluas jangkauan vaksinasi ke wilayah utara dan selatan Gaza yang lebih parah terdampak serangan Israel.
Baca Juga: 640.000 Anak Gaza Akan Divaksin Polio di Tengah Perang: Upaya Raksasa dalam 3 Hari
Mereka pun menargetkan total 640.000 anak untuk divaksinasi dalam beberapa bulan ke depan.
“Kampanye ini harus menjadi contoh bahwa tujuan kemanusiaan dapat mendorong langkah-langkah positif,” ujar Duta Besar Prancis untuk PBB, Nicolas de Rivière, yang turut memuji upaya ini dalam forum Dewan Keamanan PBB.
Situasi di Gaza semakin memburuk seiring berlanjutnya serangan Israel ke wilayah Palestina yang telah didudukinya sejak 1967 itu. Sekitar 2,3 juta orang terjebak di Gaza akibat blokade Israel sejak 2007.
Data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mencatat lebih dari 40.800 orang tewas, sementara ratusan ribu warga lainnya terpaksa mengungsi dari rumah mereka.
Banyak dari mereka kini tinggal di kamp-kamp pengungsian yang penuh sesak dan minim layanan publik. Para ahli kesehatan telah memperingatkan risiko merebaknya wabah penyakit di wilayah tersebut.
Serangan dan blokade Israel menyebabkan kondisi pengungsian yang tidak layak, kurangnya akses ke air bersih, serta kelangkaan makanan. Situasi tersebut menjadi lahan subur bagi berbagai penyakit menular, termasuk polio.
Meski serangan Israel terus berlanjut, kampanye vaksinasi memberikan secercah harapan bagi ribuan anak di Gaza.
Para pejabat PBB melihat adanya potensi bagi jeda kemanusiaan lebih lanjut di masa mendatang untuk memungkinkan bantuan yang lebih luas bagi penduduk sipil.
UNICEF dan badan-badan PBB lainnya kini berfokus pada upaya untuk melindungi anak-anak di Gaza dari dampak perang, sekaligus memastikan mereka tetap mendapatkan akses terhadap layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan.
Baca Juga: 187.000 Lebih Anak di Gaza Sudah Dapat Vaksin Polio, UNICEF: Vaksinasi Paling Berbahaya di Dunia
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.