Kompas TV internasional kompas dunia

Israel Kembali Serang Tepi Barat, Lima Orang Tewas

Kompas.tv - 5 September 2024, 15:01 WIB
israel-kembali-serang-tepi-barat-lima-orang-tewas
Aksi unjuk rasa untuk menuntut gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditahan Hamas di Jalur Gaza di Tel Aviv, Israel pada Rabu, 4 September 2024. Alih-alih gencatan senjata, satu hari setelah aksi ini, Israel melakukan serangan ke Tepi Barat yang menewaskan lima orang. (Sumber: Foto AP/Ariel Schalit)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Vyara Lestari

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Pejabat kesehatan Palestina mengatakan telah terjadi serangan Israel di Tepi Barat yang menewaskan lima orang. Salah satu korban tewas adalah putra seorang milisi Palestina terkemuka yang saat ini sedang dipenjara.

Israel telah melakukan serangan besar-besaran di wilayah itu selama seminggu terakhir. Menurut Israel, serangan itu ditujukan untuk membubarkan kelompok militan dan mencegah serangan dari milisi Palestina. 

Baca Juga: AS Tolak Rencana Israel Usir Massal Warga Palestina di Tepi Barat seperti di Gaza

Namun pihak Palestina khawatir, serentetan serangan yang terjadi selama seminggu terakhir akan memicu perang di Gaza yang semakin meluas.

“Serangan yang terjadi semalam di Kota Tubas di Tepi Barat utara menewaskan lima orang, termasuk Mohammed Zubeidi,” kata Kementerian Kesehatan Palestina pada Kamis (5/9/2024), seperti dikutip dari The Associated Press.

Ayah dari Mohammed Zubedi adalah Zakaria Zubeidi, yang merupakan seorang komandan terkenal selama pemberontakan Palestina kedua di awal tahun 2000-an. 

Baca Juga: Israel Luncurkan Serangan Besar ke Tepi Barat, Penduduk Palestina Dipaksa Pindah

Zakaria juga ikut serta dalam pelarian langka dari penjara Israel pada tahun 2021. Namun setelah berhasil lolos, beberapa hari kemudian dia kembali ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara. 

Militer Israel mengatakan telah melakukan tiga serangan udara di Tubas. Menurut klaim Israel, serangan itu ditujukan terhadap milisi yang mengancam tentaranya.


 

 

 




Sumber : The Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x