TEL AVIV, KOMPAS.TV — Ratusan warga kembali memenuhi pusat Kota Tel Aviv untuk malam ketiga berturut-turut, Selasa (3/9/2024), menuntut pemerintah Israel segera mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.
Protes Selasa malam berlangsung sehari setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu kembali menegaskan bahwa Israel harus tetap menguasai perbatasan Gaza dengan Mesir sebagai bagian dari kesepakatan apa pun.
Di sisi lain, Hamas menuntut agar Israel menarik diri sepenuhnya dari Gaza dalam rangkaian perundingan yang sedang berlangsung.
Para pengunjuk rasa menyuarakan keprihatinan bahwa waktu semakin menipis untuk menyelamatkan sandera yang masih hidup di Gaza. Israel memperkirakan, Hamas saat ini masih menahan sekitar 65 sandera yang masih hidup.
Dilansir dari The Associated Press, dalam aksi tersebut, banyak pengunjuk rasa yang mengibarkan bendera biru-putih Israel dan bendera kuning sebagai simbol solidaritas dengan para sandera. Salah satu poster yang dibawa berbunyi, "Seal the deal" atau "Segera capai kesepakatan".
Protes itu sempat diwarnai kericuhan kecil antara pengunjuk rasa dan polisi, yang berujung pada penangkapan setidaknya satu orang.
Di Washington, Gedung Putih menyatakan sedang menyusun proposal baru untuk kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
Proses ini melibatkan kerja sama dengan Mesir dan Qatar guna mendorong tercapainya kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri perang di Gaza.
Juru Bicara Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS) John Kirby mengatakan bahwa enam sandera yang tewas, termasuk seorang warga AS, menambah urgensi dalam upaya mencapai kesepakatan.
Baca Juga: Netanyahu Ngotot Israel Kuasai Koridor Philadelphi sebagai Syarat Gencatan Senjata
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.