DOHA, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani memperingatkan pemimpin Iran untuk tak serang Israel saat ini.
Al-Thani berbicara dengan pemimpin Iran setelah negosiasi gencatan senjata dan pertukaran sandera di Qatar, Kamis (15/8/2024).
Berdasarkan sumber senior dari salah satu negara mediator, Qatar, Mesir dan Amerika Serikat, melaporkan bahwa Al-Thani telah berbicara dengan rekan Iran-nya.
Baca Juga: Donald Trump Kesal Kamala Harris Selalu Serukan Gencatan Senjata di Gaza: Ia Mengikat Tangan Israel
Ia memperingatkan bahwa sudah ada perkembangan dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza.
Serangan Iran ke Israel itu diyakini bakal mempertarukan negosiasi yang disebutnya memiliki kemajuan.
“Anda perlu mempertimbangkan secara menyeluruh apakah disarankan, baik bagi Anda atau Hizbullah untuk menyerang Israel saat ada kemajuan seperti ini,” ucap Al-Thani seperti dilaporkan oleh sumber tersebut dikutip dari The Times of Israel.
Laporan sumber senior tersebut mengatakan bahwa sambungan telepon itu mampu memberikan dampak.
Menegaskan bahwa para pejabat dari salah satu negara yang menjadi mediator mengetahui bahwa Hizbullah untuk saat ini tidak menambil tindakan atas keputusan sebelumnya untuk menyerang Israel.
Selain itu tanda positif lainnya adalah delegasi Israel menerima tawaran Al-Thani tetap di Doha sampai perundingan dilanjutkan Jumat (16/8/2024), meski ada kekhawatiran keamanan karena harus bermalam di Ibu Kota Qatar itu.
Iran sendiri sebelumnya terus menyerukan keinginan untuk menyerang Israel.
Hal itu terkait pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, akhir bulan lalu.
Iran dan sekutunya meyakini pembunuhan tersebut dilakukan oleh Israel, meski yang bersangkutan tak mengaku bertanggung jawab.
Baca Juga: Rusia Tuduh Barat dan NATO Bantu Ukraina Serang Kursk, Tepis Bantahan AS
Negosiasi gencatan senjata dan pertukaran sandera antara Hamas dan Israel, kembali dilakukan pada pekan ini.
Hamas sendiri tak akan secara langsung menghadiri negosiasi itu.
Namun, pejabat Hamas mengatakan peta jalan perundingan harus berdasarkan kesepakatan yang diajukan Presiden AS Joe Biden akhir Mei lalu.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.