BEMINSTER, KOMPAS.TV - Calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kesal terhadap wakil Presiden AS Kamala Harris, yang juga lawannya di pemilihan presiden mendatang.
Ia mengkritik Harris dan juga Presiden AS Joe Biden karena terus menyeryukan agar gencatan senjata di Gaza segera dilakukan.
Apalagi, sebelumnya Trump sempat berbicara dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu untuk segera mengalahkan Hamas.
Baca Juga: Rusia Tuduh Barat dan NATO Bantu Ukraina Serang Kursk, Tepis Bantahan AS
“Sejak awal, Harris bekerja dengan mengikat tangan Israe ke belakang, meminta gencatan senjata, selalu meminta gencatan senjata,” ujar Trump pada sebuah forum melawan anti-semit di Beminster, New Jersey, Kamis (15/8/2024) dikutip dari The Times of Israel.
Trump menambahkan bahwa itu hanya akan memberikan Hamas untuk kembali berkumpul, dan kembali melakukan serangan baru bergaya sama dengan 7 Oktober.
“Saya akan memberikan Israel dukungan yang dibutuhkan untuk menang, namun saya ingin mereka menang dengan cepat,” ujarnya.
Eks Presiden AS itu bahkan mengklaim Harris telah bermanuver untuk mendapatkan dukungan dari “para anti-semit beracun” di Partai Demokrat.
Kembali menggunakan bahasa kerasnya, Trump mengklaim jika Harris menang, maka pembakar bendera sayap kiri yang radikal, dan simpati Hamas tak akan akan menyebabkan kekacauan di jalan-jalan.
Baca Juga: Mediator Gaza Buka Kembali Perundingan Gencatan Senjata di Qatar, AS Sebut Menjanjikan
“Mereka akan menjalankan kebijakan luar negeri AS di Gedung Putih, dan Israel akan lenyap,” katanya.
Pada kesempatan itu, ia juga melabeli demonstran pro-Palestina yang melawan Israel sebagai berandalan pro-Hamas, juga simpatisan Jihad.
Trump pun mengancam akan menangkap dan mendeportasi mereka dari AS, jika kembali menjadi Presiden AS.
Sumber : The Times of Israel
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.