Kompas TV internasional kompas dunia

Upayakan Normalisasi Hubungan dengan Israel, Putra Mahkota Arab Saudi MBS Khawatir Dibunuh

Kompas.tv - 15 Agustus 2024, 21:24 WIB
upayakan-normalisasi-hubungan-dengan-israel-putra-mahkota-arab-saudi-mbs-khawatir-dibunuh
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, menghadiri Dialog Informala Para Pemimpin APEC dengan Para Tamu selama KTT APEC di Bangkok, Thailand, Jumat, 18 November 2022. (Sumber: Athit Perawongmetha/Pool Photo via AP)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

"Putra Mahkota menegaskan bahwa rakyat Saudi, serta masyarakat di seluruh Timur Tengah, sangat peduli dengan isu ini. Ia menekankan, sebagai penjaga situs suci Islam, masa jabatannya tidak akan aman jika ia tidak menangani isu keadilan paling mendesak di kawasan ini," ujar salah satu sumber yang mengetahui percakapan antara Mohammed bin Salman dengan para pemimpin regional dan AS dikutip dari The New Arab, Kamis (15/8/2024).

Di sisi lain, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan sejumlah pemimpin Israel lainnya berkali-kali menolak ide pembentukan negara Palestina. Sikap ini semakin mengeras seiring berlanjutnya konflik di Gaza.

Dalam survei yang dilakukan Pew pada Mei lalu, hanya seperempat warga Israel, termasuk warga Palestina yang tinggal di Israel, yang mendukung perdamaian dengan negara Palestina. 

Kondisi tersebut membuat banyak pihak melihat komentar Mohammed bin Salman sebagai upaya untuk menekan Israel agar memberikan konsesi.

Meskipun pemerintahan Netanyahu terlihat enggan berkompromi, negosiasi terkait normalisasi hubungan diprediksi akan terus berlanjut. 

Terlepas dari hasil pemilihan presiden AS mendatang, baik di bawah pemerintahan Kamala Harris atau Donald Trump, pembahasan mengenai kesepakatan ini kemungkinan besar akan tetap menjadi prioritas.

Upaya normalisasi hubungan antara Saudi dan Israel merupakan langkah yang penuh tantangan geopolitik dan keamanan. 

Posisi Arab Saudi sebagai pusat dunia Arab dan Muslim, serta pandangan negatif terhadap Israel di dunia Islam, menjadikan kesepakatan ini sangat sensitif.

Namun, di tengah ketidakpastian regional dan tekanan internasional, upaya diplomasi antara Riyadh dan Tel Aviv tampaknya tidak akan berakhir dalam waktu dekat. 

Kepentingan strategis kedua negara, ditambah dengan dorongan dari Washington, menjadikan normalisasi hubungan ini sebagai salah satu isu utama yang akan terus dipantau oleh dunia internasional. 

Baca Juga: Hamas Tak Terlibat Langsung Negosiasi Gencatan Senjata, Tuduh Israel Terus Tambahkan Syarat Baru


 

 




Sumber : Politico/The New Arab




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x