NEW YORK, KOMPAS.TV - Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk Hak Asasi Manusia, Volker Turk merasa prihatin dengan korban serangan Israel di Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan lebih dari 40.000 orang telah terbunuh akibat serangan Israel sejak Oktober 2023 lalu.
Advokat asal Austria itu pun menyayangkan pelanggaran hukum perang yang berulangkali terjadi di Gaza.
Turk mendesak semua pihak untuk menyepakati gencatan senjata segera untuk menyetop pembunuhan di Jalur Gaza.
Baca Juga: Israel Disebut Telah Bunuh 2.100 Bayi dan Balita Palestina di Gaza, Teranyar Dua Bayi Kembar
"Hari ini menjadi pertanda mengerikan bagi dunia. Situasi tak terbayangkan ini disebabkan oleh kegagalan berulang (militer Israel) mematuhi hukum perang," kata Turk dikutip Al Jazeera, Kamis (15/8/2024).
"Saat dunia berefleksi dan menimbang ketidakberdayaannya menghentikan pembantaian ini, saya mendesak semua pihak untuk menyetujui gencatan senjata segera, meletakkan senjata dan hentikan pembunuhan untuk seterusnya," ujarnya.
Sebagian besar dari 40.005 korban Israel di Jalur Gaza selama 10 bulan perang adalah perempuan dan anak-anak.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan, 33 persen dari total korban terbunuh adalah anak-anak.
Sebanyak 18,4 persen dari total korban tewas adalah perempuan, dan 8,6 persen lanjut usia.
Militer Israel pun dilaporkan terus menggempur Jalur Gaza per Kamis (15/8), membuat korban jiwa kemungkinan bertambah.
Jet tempur Israel dilaporkan menyerang Kota Hamad dan permukiman di Khan Yunis.
Baca Juga: Korban Tewas Tembus 40.000 Jiwa, Perang Gaza Jadi Salah Satu Konflik Paling Berdarah Abad Ini
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.