Kompas TV internasional kompas dunia

Cuitan Elon Musk Dinilai Picu Kerusuhan, Pemerintah Inggris Desak Bos Tesla Lebih Bertanggung Jawab

Kompas.tv - 7 Agustus 2024, 14:23 WIB
cuitan-elon-musk-dinilai-picu-kerusuhan-pemerintah-inggris-desak-bos-tesla-lebih-bertanggung-jawab
File. CEO Tesla dan SpaceX Elon Musk saat berpidato di Konferensi dan Pameran SATELLITE di Washington, Amerika Serikat (AS), 9 Maret 2020. Pemerintah Inggris pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, telah meminta Musk untuk bertindak secara bertanggung jawab setelah salah satu orang terkaya di dunia menggunakan platform media sosialnya untuk mengeluarkan serangkaian unggahan yang berisiko mengobarkan kerusuhan yang melanda negara tersebut. (Sumber: AP Photo/Susan Walsh, Arsip)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Vyara Lestari

LONDON, KOMPAS.TV — Pemerintah Inggris mendesak Elon Musk untuk bertindak lebih bertanggung jawab setelah serangkaian cuitan provokatif di platform media sosialnya, X, karena dinilai berpotensi memperburuk situasi kerusuhan sosial yang sedang melanda negara tersebut.

Seperti diketahui, berbagai kerusuhan telah mengguncang beberapa kota besar di Inggris selama lebih dari seminggu terakhir.

Menteri Kehakiman Inggris Heidi Alexander, Selasa (6/8/2024), menyampaikan kritik tajam terhadap Musk yang sebelumnya menuliskan bahwa "perang saudara tidak dapat dihindari" di Inggris. 

Menurut Alexander, pernyataan semacam ini sangat tidak dapat diterima dan bisa memperparah situasi.

"Penggunaan bahasa seperti 'perang saudara' sama sekali tidak pantas. Kami sedang menghadapi situasi di mana petugas kepolisian terluka parah dan bangunan-bangunan dibakar. Saya sungguh percaya bahwa setiap orang yang memiliki platform besar harus menggunakan kekuasaannya dengan penuh tanggung jawab," ujar Alexander dalam wawancara dengan Times Radio dikutip dari Associated Press.

Kerusuhan di Inggris, yang disebut-sebut dipicu oleh desas-desus di media sosial terkait insiden penusukan yang menewaskan tiga gadis di sebuah acara tari bertema Taylor Swift pada 29 Juli lalu, telah menyebar ke lebih dari 20 kota dan wilayah, dari Irlandia Utara hingga pesisir selatan Inggris. 

Kelompok-kelompok sayap kanan memanfaatkan momen ini untuk menyebarkan narasi anti-imigran dan Islamofobia, yang semakin memperparah kerusuhan.

Baca Juga: Wakil Dubes Inggris Tegaskan Kerusuhan Anti-imigran Tidak Mencerminkan Negaranya: Kami Toleran

Perdana Menteri Keir Starmer menyebut kerusuhan ini sebagai aksi "premanisme sayap kanan" dan menegaskan bahwa pemerintah akan mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku.

Hingga saat ini, sudah lebih dari 400 orang telah ditangkap, dan sekitar 100 di antaranya telah didakwa.

Pada Selasa, seorang pria berusia 18 tahun menjadi orang pertama yang dijatuhi hukuman terkait kerusuhan ini. 

James Nelson, yang terbukti merusak mobil polisi di Bolton pada Minggu lalu, dijatuhi hukuman dua bulan penjara oleh Pengadilan Magistrat Manchester setelah mengaku bersalah atas tuduhan perusakan.

"Pesan ini seharusnya sangat jelas bagi siapa pun yang terlibat dalam kerusuhan ini, baik secara langsung maupun online, bahwa mereka akan diadili dengan cepat. Tidak ada yang seharusnya ikut terlibat dalam kekacauan ini," tegas Starmer.

Elon Musk, yang dikenal dengan komentarnya yang sering memicu kontroversi, tidak tinggal diam dalam perdebatan ini. 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x