WASHINGTON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu diyakini bakal diuntungkan dengan mundurnya Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dari pemilihan Presiden AS.
Biden akhirnya memutuskan mundur dari pilpres AS lewat surat terbuka yang diterbitkan, Minggu (21/7/2024) waktu setempat.
Biden sebelumnya disesak mundur oleh sejumlah kalangan Demokrat, setelah penampilan yang tak mengesankan dalam debat capres pada akhir Juni.
Baca Juga: Joe Biden Mundur dari Pencapresan, Republikan Minta Sekalian Mundur dari Jabatan Presiden
Mundurnya Biden membuat wakil Presiden Kamala Harris akan dinominasikan Partai Demokrat sebagai calon Presiden (capres) AS.
Hal ini membuat peluang capres dari Partai Republik, Donald Trump untuk menang di pilpres AS semakin besar.
Pasalnya, elektabilitas Trump dilaporkan meningkat setelah tampil lugas dalam cebat capres lalu.
Selain itu, kasus penembakan yang menderanya juga ikut mengerek popularitas Trump.
Bagi Netanyahu, yang tengah melakukan perjalanan ke AS, mundurnya Biden diyakini menjadi kabar baik.
Pasalnya, Biden kerap menyerukan agar serangan Israel ke Gaza untuk segera dihentikan.
Pada beberapa pekan terakhir, Netanyahu bahkan kerap mencoba menunda perundingan damai di Doha, dengan terus menciptakan permintaan baru.
Dikutip dari Politico, menurut seorang diplomat senior Timur Tengah, ada beberapa alasan Netanyahu memperlambat negosiasi.
Sumber : Politico
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.