KIEV, KOMPAS TV - Serangan artileri Rusia di Ukraina pada Sabtu (13/7/2024), menewaskan empat orang, kata pejabat setempat.
Kedua negara tersebut saling menyerang dengan drone, salah satunya menyebabkan kebakaran di depot minyak Rusia.
Di Kherson yang sebagian diduduki Rusia, dua orang tewas dan dua lainnya terluka dalam serangan dekat ibu kota regional, kata Gubernur Oleksandr Prokudin.
Dua orang lainnya tewas dan 22 luka-luka hari Sabtu sore di wilayah Kharkiv, menurut Gubernur Oleh Syniehubov.
Sebuah depot minyak di distrik Tsimlyansky, wilayah Rostov, Rusia barat daya, terbakar hari dini hari Sabtu setelah serangan drone Ukraina.
Ukraina dalam beberapa bulan terakhir meningkatkan serangan udara di wilayah Rusia, menargetkan kilang minyak dan terminal minyak.
Tentara Moskow menekan keras di sepanjang garis depan di Ukraina timur, di mana kekurangan pasukan dan amunisi membuat para pembela rentan.
Gubernur Rostov, Vasily Golubev, mengatakan serangan drone menyebabkan kebakaran seluas 200 meter persegi, tetapi tidak ada korban jiwa. Lima jam kemudian, Golubev mengatakan kebakaran telah berhasil dipadamkan.
"Selain dua drone yang dicegat di wilayah Rostov, sistem pertahanan udara Rusia juga menghancurkan dua drone di wilayah Kursk dan Belgorod di barat negara itu," kata Kementerian Pertahanan Rusia.
Baca Juga: Polandia Bakal Tembak Rudal Rusia di Atas Langit Ukraina, Perang Bakal Semakin Panas?
"Sementara itu, pertahanan udara Ukraina mencegat empat dari lima drone yang diluncurkan oleh Rusia semalam," sambung angkatan udara Ukraina.
"Drone kelima terbang menuju Belarus," kata komandan angkatan udara Mykola Oleschuk.
Di sisi lain, delapan orang terluka dalam serangan artileri di kota Shebekino di wilayah Belgorod, Rusia, yang berbatasan dengan Ukraina, kata Gubernur Vyacheslav Gladkov.
Vadym Filashkin, gubernur Ukraina di wilayah Donetsk yang sebagian diduduki Rusia, mengatakan serangan Rusia hari Jumat menewaskan enam orang dan melukai 22 orang.
Selain itu, Kremlin memperingatkan bahwa penempatan rudal AS di Jerman dapat menjadikan ibu kota negara-negara Eropa sebagai target rudal Rusia.
Adapun AS dan Jerman mengumumkan bahwa mereka akan mulai menempatkan rudal di Jerman termasuk Tomahawk, SM-6, dan rudal hipersonik.
"Kami memiliki kapasitas yang cukup untuk menahan rudal-rudal ini tetapi calon korban adalah ibu kota negara-negara tersebut," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov di televisi negara Rusia.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.