Investigasi atas kecelakaan ini telah dibuka oleh Komite Investigasi Rusia, sementara Komite Penerbangan Antarnegara (IAC) juga sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti dari kecelakaan tragis ini.
"Semua awak pesawat tewas dalam kecelakaan ini," ujar juru bicara tersebut menambahkan.
Dilansir Associated Press, pesawat SuperJet 100 buatan Rusia, yang juga dikenal sebagai SSJ100, digembar-gemborkan oleh pejabat Rusia sebagai pencapaian besar untuk industri penerbangan sipil negara itu ketika mulai beroperasi pada 2011.
Meski begitu, tercatat ada sejumlah kecelakaan yang melibatkan SuperJet 100 dan salah satunya di Indonesia.
Pada Mei 2012, sebuah Sukhoi SuperJet 100 menabrak Gunung Salak yang menewaskan seluruh 45 orang di dalamnya.
Investigasi mengungkapkan bahwa kru tidak menyadari adanya daratan tinggi dan mengabaikan sinyal dari sistem peringatan medan saat terbang di tengah awan tebal.
Insiden lain terjadi di bandara Sheremetyevo, Moskow pada Mei 2019, ketika SuperJet lain mengalami kecelakaan yang menewaskan 41 orang.
Pesawat tersebut disambar petir dan melakukan pendaratan darurat tak lama setelah lepas landas.
Hasil penyelidikan menemukan, pilot mendaratkan pesawat yang bahan bakarnya masih banyak dan tidak habis pada kecepatan berlebih, sehingga menyebabkan pendaratan kasar yang memicu kebakaran.
Baca Juga: Di KTT NATO, Zelenskyy Desak Izinkan Senjata AS Serang Target Militer di Rusia
Sumber : TASS/Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.