Kompas TV internasional kompas dunia

Serbuan Darat, Israel Perintahkan Seluruh Warga Gaza Keluar, Korban Tewas Palestina Tembus 38.300

Kompas.tv - 11 Juli 2024, 10:03 WIB
serbuan-darat-israel-perintahkan-seluruh-warga-gaza-keluar-korban-tewas-palestina-tembus-38-300
Seorang ayah warga Palestina memeluk jenazah anaknya yang tewas oleh pemboman Israel di Jalur Gaza, di kamar mayat rumah sakit di Deir al-Balah, Selasa, 9 Juli 2024. Militer Israel hari Rabu, 10/7/2024, memerintahkan seluruh warga Palestina untuk meninggalkan Kota Gaza dan bergerak ke selatan. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

DEIR AL-BALAH, KOMPAS.TV - Militer Israel hari Rabu, (10/7/2024), memerintahkan seluruh warga Palestina untuk meninggalkan Kota Gaza dan bergerak ke selatan. Mereka melanjutkan serangan baru di utara, selatan, dan tengah wilayah yang dilanda konflik ini, yang telah menewaskan puluhan orang dalam 48 jam terakhir.

Aktivitas militer ini meningkat bersamaan dengan pertemuan para mediator dari AS, Mesir, dan Qatar dengan pejabat Israel di ibu kota Qatar, Doha, untuk membahas kesepakatan gencatan senjata yang telah lama diupayakan dengan kelompok Hamas di Gaza, sebagai tukaran untuk pembebasan puluhan sandera Israel yang ditahan.

Israel mengatakan mereka mengejar pejuang Hamas yang berkumpul kembali di berbagai bagian Gaza sembilan bulan setelah perang dimulai. Namun, serangan berat dalam beberapa hari terakhir di seluruh wilayah tersebut mungkin juga bertujuan untuk memberikan tekanan lebih pada Hamas dalam pembicaraan gencatan senjata.

Pasukan Israel menewaskan 52 warga Palestina dalam serangan di Gaza hari Rabu, 10/7/2024, sehingga jumlah korban tewas mencapai 38.295 sejak 7 Oktober tahun lalu, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah terkepung itu pada Rabu.

Pernyataan kementerian menambahkan bahwa setidaknya 88.241 orang lainnya terluka dalam serangan tersebut.

“Pasukan Israel membunuh 52 orang dan melukai 208 lainnya dalam empat 'pembantaian' terhadap keluarga dalam 24 jam terakhir,” kata kementerian itu, menambahkan bahwa 27 korban tewas dalam serangan udara di Sekolah Al-Awda di kota Abasan, timur Khan Younis di Jalur Gaza selatan.

Dalam kunjungan Rabu ke pusat Gaza, kepala militer Israel, Letjen Herzi Halevi, mengatakan pasukan beroperasi dengan berbagai cara di beberapa bagian wilayah tersebut “untuk melaksanakan misi yang sangat penting: tekanan. Kami akan terus beroperasi untuk membawa pulang sandera.”

Israel menginformasikan warga Gaza tentang perintah evakuasi dengan menjatuhkan selebaran yang mendesak “semua orang di Kota Gaza” untuk mengambil dua “rute aman” ke selatan ke daerah sekitar kota Deir al-Balah. Kota Gaza, katanya, akan “tetap menjadi zona perang yang berbahaya.”

Baca Juga: Israel Serang 4 Sekolah di Gaza dalam Waktu 4 Hari, Anak-Anak Dibom Saat Main Bola

Tentara Israel berjalan di bagian selatan Jalur Gaza, Rabu (3/7/2024). Militer Israel mengundang reporter dalam tur ke Rafah, di mana Israel telah beroperasi sejak 6 Mei 2024. (Sumber: AP Photo/Ohad Zwigenberg)

Beberapa bulan yang lalu, Israel memerintahkan penduduk Gaza utara, termasuk Kota Gaza, untuk mengungsi ke selatan, dan sebagian besar penduduk meninggalkan wilayah tersebut pada awal perang. Bagian besar dari Kota Gaza dan area perkotaan di sekitarnya telah diratakan atau dihancurkan oleh serangan Israel sebelumnya.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan sekitar 300.000 warga Palestina tetap berada di wilayah utara yang terkena dampak parah, dengan sebagian besar dari mereka dikatakan berada di Kota Gaza.

Sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza berdesakan di kamp-kamp tenda yang kumuh di Gaza tengah dan selatan.

Pasukan Israel telah mendorong masuk ke bagian Kota Gaza dalam beberapa hari terakhir, memicu pelarian ribuan warga Palestina yang mencoba melarikan diri dari penembakan dan serangan udara. Pekan lalu, militer memerintahkan warga Palestina untuk mengungsi dari bagian timur dan tengah kota.

Tidak ada eksodus massal dari kota setelah perintah Rabu. Banyak warga Palestina yang menyimpulkan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza yang dilanda perang.

Sementara itu, militer mengatakan mereka menyelesaikan operasi yang diluncurkan akhir bulan lalu di lingkungan Shijaiyah di Kota Gaza, di mana mereka mengklaim berhasil membunuh puluhan personil Hamas dan menghancurkan delapan terowongan bawah tanah.

Perintah evakuasi pada Rabu datang setelah serangkaian serangan mematikan dalam dua hari terakhir di bagian lain wilayah tersebut. Pemboman Israel pada Rabu pagi menghantam empat rumah di Deir al-Balah dan kamp pengungsi Nuseirat di dekatnya, menewaskan 20 warga Palestina.

Di antara korban tewas adalah enam anak dan tiga wanita, menurut pejabat di Rumah Sakit Martir al-Aqsa, tempat para korban dibawa. Seorang reporter Associated Press menghitung jenazah. Rumah yang terkena serangan di Deir al-Balah berada di dalam “zona aman kemanusiaan” di mana Israel telah meminta warga Palestina untuk mengungsi mencari perlindungan.

Baca Juga: Kesaksian Tentara Israel yang Bertugas di Gaza: “Saya Bosan, Jadi Saya Menembak”

Seorang pria Palestina memegang jenazah seorang anak yang tewas dalam pemboman Israel di Jalur Gaza, di kamar mayat rumah sakit di Deir al-Balah, Selasa, 9 Juli 2024. Militer Israel hari Rabu, 10/7/2024, memerintahkan seluruh warga Palestina untuk meninggalkan Kota Gaza dan bergerak ke selatan. (Sumber: AP Photo)




Sumber : Associated Press / Anadolu




BERITA LAINNYA



Kunjungan Paus ke Indonesia

FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x