NEW YORK, KOMPAS.TV - Media asing heboh setelah lukisan gua di Indonesia diketahui sebagai yang tertua.
Sebuah lukisan gua diketahui telah berusia sekitar 51.200 tahun.
Hal itu diketahui berdasarkan sampel dari lukisan gua itu yang diambil dari gua Pulau Leang Karampuang, Sulawesi, Maros, Sulawesi Selatan.
Baca Juga: Hamas Siap Kompromi untuk Gencatan Senjata di Gaza, Sinyal Positif Kesepakatan Bakal Tercapai
Salah satu yang memberitakan penemuan tersebut adalah NBC News, pada laporannya Kamis (4/7/2024).
“Lukisan gua di Indonesia menjadi karya seni serupa tertua di dunia, diketahui berusia setidaknya 51.200 tahun, berdasarkan penelitian tim internasional,” tulis media Amerika Serikat (AS) itu.
Meski belum diketahui secara pasti apa yang digambarkan dalam lukisan itu, tetapi gambarnya memperlihatkan tiga manusia kecil yang seperti burung, mengelilingi babi Jantan.
Menurut peneliti sekaligus penulis atas studi yang dipulikasikan di Journal Nature, Rabu (3/7/2024), Renaud Joannes-Boyau, gambar itu kemungkinan besar memperlihatkan kegiatan berburu.
“Ini adalah sesuatu yang baru, sesuatu yang sangat penting, sesuatu yang terjadi lebih tua dari apa yang kita pikirkan,” kata Joannes-Boyau.
Sementara itu, media Inggris, The Guardian mengungkapkan, sebelumnya ada lukisan gua yang diperlukan lebih tua dan berusia lebih dari 64.000 tahun di Cantabria, Andalusia, dan Extremadura di Spanyol.
Namun menurut Ahli Seni Batu Universitas Sydnet Dr Tristan Jones, penemuan tersebut telah ditolak oleh komunitas peneliti internasional.
Jones mengatakan, tidak jelas jika peneliti Spanyol menentukan usia batu kapur yang terbentuk di atas karya seni itu, atau apakah batu kapur tersebut terbentuk di tempat lain.
Pertemuan itu juga kontroversial karena para peneliti tersebut berargumen manusia Neanderthal yang membuat seni.
Baca Juga: Israel Teruskan Serangan ke Sekolah yang Jadi Penampungan Pengungsi di Gaza, Tewaskan 16 Orang
Temuan itu disebut kontradiktif dengan pandangan akademisi bahwa seni gua figuratif awal terdiri dari panel figur tunggal, bukan adegan di mana gambar berinteraksi satu sama lain.
Sementara itu, peneliti sekaligus mahasiswa PHD dari Universitas Griffith, Adhi Agus Oktaviana mengatakan, penemuan di Indonesia sangat mengejutkan.
Menurutnya, tak ada seni zaman es terkenal Eropa yang berusia setua dengan temuan di Indonesia.
Sumber : NBC News/The Guardian
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.