Israel telah membangun lebih dari 100 pemukiman di Tepi Barat yang dihuni lebih dari 500.000 pemukim Yahudi dengan kewarganegaraan Israel.
Sementara itu, 3 juta warga Palestina hidup di bawah aturan militer Israel yang seolah tidak ada akhirnya.
Beberapa organisasi hak asasi manusia menuduh Israel melakukan kejahatan apartheid atas kekuasaannya di Tepi Barat. Tuduhan ini ditolak oleh Israel yang menganggapnya sebagai serangan terhadap legitimasinya.
Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, telah mempercepat penyitaan tanah dan konstruksi permukiman sejak diberikan kekuasaan tambahan atas administrasi wilayah yang diduduki.
Smotrich berencana menyita setidaknya 15 kilometer persegi tanah di Tepi Barat tahun ini. Ia juga berjanji untuk memperluas pendirian pos pertanian dan menindak pembangunan Palestina.
Deklarasi terbaru ditandatangani oleh Hillel Roth, yang ditunjuk untuk memperluas pemukiman dan deklarasi tanah negara di Tepi Barat.
Deklarasi ini diterbitkan sehari setelah Peace Now menyatakan bahwa otoritas Israel akan menyetujui atau memajukan konstruksi lebih dari 6.000 rumah pemukiman baru.
Hamas sebelumnya menyatakan ekspansi pemukiman sebagai salah satu alasan serangan 7 Oktober, yang memicu respons besar dari Israel.
Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 37.900 warga Palestina dan menyebabkan kerusakan besar di Gaza sehingga memicu krisis kemanusiaan yang mendalam dan kelaparan.
Baca Juga: Kepala Hak Asasi Manusia PBB Desak Penghentian Pembunuhan di Tepi Barat oleh Pasukan Israel
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.