YERUSALEM, KOMPAS.TV - Israel telah memberi tahu Amerika Serikat (AS) bahwa mereka mungkin akan menggunakan senjata yang belum pernah digunakan sebelumnya bila terjadi perang besar-besaran dengan Hizbullah di Lebanon, menurut sumber yang dikutip oleh Channel 12.
"Tel Aviv menyampaikan pesan kepada Gedung Putih tentang niatnya untuk menggunakan sistem senjata baru yang tidak disebutkan guna menghadapi konflik dengan Hizbullah dan menghindari perang berkepanjangan," lapor saluran televisi Israel itu, seperti dilaporkan oleh Anadolu, Selasa (25/6/2024).
Israel memperingatkan, jika Hizbullah tidak segera mundur, Israel tidak punya pilihan lain selain melakukan aksi militer di Lebanon.
Ketegangan memuncak di perbatasan Lebanon dengan Israel di tengah serangan lintas perbatasan antara Hizbullah dan pasukan Israel. Kelompok tersebut telah mengaitkan penghentian serangannya ke Israel dengan berakhirnya serangan Israel di Gaza, di mana Tel Aviv telah menewaskan lebih dari 37.000 warga Palestina sejak Oktober tahun lalu.
Pejabat Israel juga dikabarkan menyampaikan kekecewaan atas lambatnya pengiriman senjata dari AS, dan mendesak perlunya persenjataan untuk menghadapi konflik yang sedang berlangsung.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu mengatakan telah terjadi "penurunan dramatis" dalam pasokan senjata ke Israel dalam empat bulan terakhir.
Sebelumnya ia mengkritik situasi tersebut, dengan mengatakan "tidak dapat diterima bagi pemerintahan (AS) untuk menahan senjata dan amunisi Israel selama beberapa bulan terakhir."
Baca Juga: Perang Lawan Israel di Depan Mata, Ini Hitungan Kekuatan Militer dan Politik Hizbullah Menurut Barat
AS tetap menjadi sekutu dan pemasok senjata terbesar bagi Israel, namun telah menyuarakan keprihatinannya atas meningkatnya korban sipil di Gaza.
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant hari Minggu bertolak ke Washington untuk bertemu dengan rekannya dari AS, Lloyd Austin, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, dan pejabat senior lainnya.
Dalam pertemuan dengan Gallant, Austin sang bos Pentagon memperingatkan tentang ‘bencana’ perang yang lebih luas.
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.