Kompas TV internasional kompas dunia

Saksi Ungkap Eksekusi Massal Saat Pembebasan Sandera di Nuseirat, Tak Ada Empati dari Sekutu Israel

Kompas.tv - 10 Juni 2024, 15:34 WIB
saksi-ungkap-eksekusi-massal-saat-pembebasan-sandera-di-nuseirat-tak-ada-empati-dari-sekutu-israel
Seorang anak Palestina menyaksikan dampak serangan Israel terhadap sekolah milik PBB yang menewaskan puluhan orang di kamp pengungsi Nuseirat di Jalur Gaza, Kamis, 6 Juni 2024. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Ikhsan Abdul Hakim | Editor : Desy Afrianti

GAZA, KOMPAS.TV - Operasi militer Israel untuk membebaskan empat sandera di kamp pengungsian Nuseirat, tengah Gaza, pada Sabtu (8/6/2024) lalu membunuh setidaknya 274 orang, termasuk 64 anak-anak. Seorang saksi mata menyebut pasukan khusus Israel melakukan eksekusi massal saat operasi.

Salah satu penduduk kamp Nuseirat, Anaas Alayan menyebut pasukan khusus Israel mengeksekusi banyak orang di jalan saat melangsungkan operasi pembebasan sandera.

"Saya turun ke jalan lalu menemukan jenazah di mana-mana," kata Alayan dikutip Al Jazeera, Senin (10/6/2024).

Baca Juga: Hamas Respons Keberatan Israel atas Proposal Perdamaian Biden: Tel Aviv Tak Dukung Perang Berakhir

Hamas pun mengklaim tiga sandera terbunuh dalam serangan ini. Namun, otoritas Israel membantah kabar sandera yang terbunuh dalam operasi tersebut.

Berbagai pihak mengecam operasi militer yang membunuh ratusan orang di Nuseirat. Namun, sekutu-sekutu Israel mengabaikan jatuhnya korban tak bersalah dan menyanjung tindakan pasukan khusus membebaskan sandera.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyambut baik kabar pembebasan empat sandera, tetapi enggan menyinggung pembunuhan massal warga Palestina dalam operasi tersebut.

"Kami tidak akan berhenti bekerja hingga seluruh sandera pulang dan gencatan senjata dicapai. Ini penting," kata Biden.

Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Raya Rishi Sunak juga menyanjung operasi pembebasan sandera Israel, tetapi enggan bicara tentang jatuhnya ratusan korban di Nuseirat.

Menteri Luar Negeri Israel Israel Katz membantah pihaknya melakukan kejahatan perang selama operasi. Katz menyebut Israel akan terus melangsungkan operasi militer hingga Hamas dikalahkan.

"Kami akan terus bertindak dengan kekuatan dan determinasi, sesuai hak pertahanan diri kami, hingga seluruh sandera dibebaskan dan Hamas dikalahkan," kata Israel Katz.

Baca Juga: Tindakan Israel Tumbalkan 274 Orang, Termasuk 64 Anak Palestina untuk Bebaskan 4 Sandera Dikecam



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x