NUSEIRAT, KOMPAS.TV - Empat sandera Israel yang ditahan Hamas dilaporkan telah dibebaskan dalam penyerbuan di area Nuseirat.
Namun, pembebasan empat sandera tersebut menyebabkan ratusan warga Palestina jadi korban tewas.
Noa Argamani yang berusia 26 tahun, Almog Meir Jan (22), Andrei Kozlov (27), Shlomi Ziv (41) telah dibebaskan Sabtu (8/6/2024).
Baca Juga: Korban Terbunuh Serangan Israel di Gaza Tengah Melonjak Jadi 210 Warga Sipil
Pembebasan mereka hanya selang 8 bulan setelah diculik Hamas dari festival musik Nova pada 7 Oktober lalu.
Dikutip dari BBC Internasional, pasukan Israel yang didukung serangan udara bertempur dengan Hamas di area Nuiserat, tempat yang oleh Pasukan Pertahanan Israel (IDF) disebut sebagai misi yang kompleks dan berisiko tinggi.
Pejabat Palestina menegaskan bahwa ratusan orang telah terbunuh dalam operasi tersebut.
Dua rumah sakit di Gaza, RS Al-Aqsa dan RS Al-Awda mengatakan, mereka telah menghitung ada 70 jasad di mereka.
Sedangkan kantor media Pemerintahan Hamas mengungkapkan, setidaknya 210 orang telah terbunuh pada serangan Israel di sekitar kamp pengungsi Nuseirat.
Juru Bicara IDF Daniel Hagari mengungkapkan, pihaknya menghitung korban tewas lebih sedikit dari 100 orang.
Gambar dari area tersebut memperlihatkan bombardir yang intens, dan pihak rumah sakit mengatakan mereka kesulitan dengan korban tewas, yang termasuk anak panak.
Mereka juga mengatakan bahwa mereka tak mampu merawat semua orang.
Hagari mengatakan, penyelamatan sandera Israel itu berdasarkan intelijen yang tepat, dan sandera diselamatkan dari dua gedung terpisah di Nuseirat.
Baca Juga: Israel Masuk Daftar Hitam Penyiksa Anak, Dubes Erdan Ngamuk, Usulkan UNRWA Jadi Organisasi Teroris
Ia mengatakan, pasukan Israel ditembaki saat operasi. Dengan salah satu petugas pasukan khusus terluka saat akan menyelamatkan sandera di Gaza.
Kepolisian Israel mengatakan bahwa petugas tersebut akhirnya tewas di rumah sakit.
IDF mengungkapkan, semua sandera yang dibebaskan dalam kondisi dengan baik, dan kini mereka telah bertemu dengan keluarganya di pusat medis dekat Tel Aviv.
Sumber : BBC Internasional
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.