ISTANBUL, KOMPAS.TV - Lebih dari 3.500 anak terancam tewas kelaparan akibat kebijakan Israel yang sengaja membuat warga Palestina di Jalur Gaza kelaparan. Hal itu diungkapkan kantor media di wilayah yang terkepung itu, Senin (3/6/2024).
Kantor media Gaza menyatakan, "Lebih dari 3.500 anak di bawah usia lima tahun terancam meninggal dunia di Gaza akibat kebijakan Israel yang membuat anak-anak kelaparan.”
Mereka menyoroti "kekurangan susu dan makanan, kurangnya suplemen nutrisi, serta tidak adanya vaksinasi."
Bantuan kemanusiaan dilarang masuk selama empat minggu berturut-turut, "di tengah kesunyian internasional yang memekakkan telinga," kata kantor media Gaza.
Pada Sabtu (1/6/2024), seorang anak Palestina meninggal karena kelaparan di Gaza tengah setelah Israel menutup pintu perlintasan Rafah dan mencegah bantuan kemanusiaan masuk selama hampir sebulan.
Baca Juga: Senator AS Sebut Netanyahu Penjahat Perang: Israel Bunuh Lebih dari 34.000 Warga Sipil di Gaza
"Seorang anak Palestina berusia 13 tahun meninggal karena kelaparan di Rumah Sakit Al-Aqsa Martir di Deir Al-Balah di Gaza tengah di tengah penutupan perbatasan Rafah," tulis kantor berita resmi Palestina, WAFA.
Menurut WAFA, hingga saat ini, malanutrisi dan dehidrasi telah merenggut 37 nyawa di Jalur Gaza akibat pembatasan ketat terhadap bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah yang telah diduduki Israel sejak 1967 tersebut.
Israel menutup perbatasan Rafah selama 28 hari berturut-turut, menimbulkan kekhawatiran akan memburuknya situasi kemanusiaan akibat kekurangan pasokan penting, terutama di Gaza utara.
Baca Juga: PBB: Lebih dari Setengah Juta Orang Terusir dari Rafah dan Gaza Utara, Mereka Lelah dan Kelaparan
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.