PORT MORESBY, KOMPAS.TV - Bencana tanah longsor di Papua Nugini telah menyebabkan lebih dari 300 orang tewas.
Jumlah korban tewas tersebut diungkapkan oleh anggota parlemen dari Provinsi Enga, Sabtu (25/5/2024).
Bencana tanah longsor telah menghantam kawasan Maip-Mulitaka, yang berada di utara Papua Nugini, Jumat (24/5/2024).
Baca Juga: Serangan Junta Militer Myanmar Tewaskan 359 Orang Warga Sipil di Kuartal Pertama 2024
Dikutip dari Anadolu Agency, selain menewaskan lebih dari 300 orang, Akem mengungkapkan tanah longsor itu juga menghancurkan 1.182 rumah di wilayah LLG Area.
Ia mengatakan tanah longsor itu telah mengubur sekitar enam desa di wilayah tersebut.
Sementara itu, Pejabat Papua Nugini mengungkapkan bahwa konvoi bantuan darurat telah mencapai penyintas dari desa-desa terpencil yang dihantam tanah longsor.
Konvoi bantuan itu mengirimkan makanan, air dan keperluan lainnya bagi para penyintas.
Dilansir dari NPR, Kepala Organisasi Internasional untuk Migrasi Papua Nugini, Serhan Aktoprak mengatakan konvoi tersebut pergi dari Ibu Kota Provinsi Enga, Wabag, membawa air, makanan dan sejumlah peralatan penting ke
Ia juga memperkirakan beradasarkan penilaian tim di lapangan, sekitar 100 orang telah tewas.
Sedangkan sebanyak 60 rumah terkubur di bagian pegunungan yang terdampak tanah longsor.
Aktoprak berpendapat jika jumlah rumah yang terkubur sesuai dengan estimasi pejabat setempat, maka angka kematian diyakini bakal lebih tinggi.
“Skalanya sangat besar. Saya tak akan terkejut, jika bakal ada lebih banyak korban dibandingkan laporan 100 orang yang tewas,” katanya.
Baca Juga: Rusia Klaim Merebut Desa Terbaru di Garis Depan Ukraina Timur
Pada Sabtu pagi, hanya tiga jasad yang sudah ditemukan dari hamparan tanah yang luas, batu-batu besar, dan serpihan pohon di Yambali, desa berpenduduk 4.000 jiwa yang terletak 600km dari Port Moresby.
Aktoprak mengatakan penanganan medis telah dilakukan ke tujuh orang, termasuk seorang anak.
Namun, ia mengatakan belum ada informasi seberapa parah cedera yang menimpa para korban.
Sumber : Anadolu Agency/NRP
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.