TEL AVIV, KOMPAS.TV - Israel mengungkapkan sebanyak 200 rudal Iran yang diluncurkan ke wilayahnya pada Minggu (14/4/2024) WIB, kebanyakan berhasil dihancurkan.
Serangan Iran dilakukan setelah Israel menyerang Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024 dan menewaskan tujuh anggota dan jenderal Korps Garda Revolusi Iran.
Militer Israel menegaskan tak ada kerusakan parah yang diakibatkan serangan Iran, meski dilaporkan seorang bocah perempuan berusia 7 tahun terluka.
Times of Israel melaporkan, Iran meluncurkan serangan ke Israel dengan ratusan rudal dan drone.
Baca Juga: Iran Serang Israel, Tel Aviv Panik, Netanyahu Kontak Biden, Dubes Israel Minta DK PBB Rapat Darurat
Ini menjadi pertama kalinya Iran melakukan serangan langsung ke Israel, meski kedua negara telah bermusuhan sejak lama.
Serangan Iran ke Israel itu pun memicu alarm di seluruh Israel, di tengah upaya militer berusaha mencegat serangan drone dan rudal itu.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Laksamana Muda Daniel Hagari menyebut secara keseluruhan Iran mengirimkan lebih dari 200 proyektil ke Israel, termasuk puluhan rudal balistik.
Hagari mengeklaim kebanyakan rudal-rudal itu berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara jarak jauh Israel.
Ia mengatakan rudal tersebut sebagian besar berhasil dijatuhkan di luar wilayah udara Israel, dan jet tempur juga telah mencegat puluhan rudal kapal selam serta drone.
Serangan tersebut dilaporkan membuat seorang bocah perempuan berusia 7 tahun terluka dan didaftarkan sebagai cedera serius.
Layanan ambulans Magen David Adom mengatakan paramedis merawat seorang gadis kecil di selatan Israel yang terluka karena pecahan peluru setelah terjadi pencegatan drone Iran di wilayah itu.
Bocah yang berasal dari kota Badui di dekat Arad tersebut, kemudian dibawa ke Rumah Sakit Soroka di Beersheba.
Baca Juga: Iran Gempur Israel, Kemlu RI: Tak Ada Informasi soal WNI yang Terdampak
Namun, selain gadis kecil yang terluka itu, Hagari mengungkapkan dampak dari serangan itu membuat kerusakan kecil pada infrastruktur di markas militer Israel di sebelah selatan.
Pada pernyataan terpisah, IDF menegaskan pencegatan tersebut kebanyakan dilakukan terhadap puluhan rudal balistik, di mana sistem pertahanan Arrow menembak mereka tepat sebelum masuk area udara Israel.
“Puluhan pesawat Angkatan Udara terus melanjutkan menghalau semua ancaman udara, yang mencoba memasuki negara Israel,” bunyi pernyataan militer Israel.
Pernyataan Iran
Dilansir Al Jazeera, Korps Garda Revolusi Islam Iran, Sabtu (13/4/2024), mengatakan mereka meluncurkan drone dan rudal ke Israel di bawah operasi "Janji Sejati".
Serangan itu dilancarkan dua minggu setelah serangan Israel terhadap Kedutaan Besar Iran di Suriah yang menewaskan tujuh anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran.
Israel tidak mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi Tel Aviv diyakini sebagai pelakunya.
"Kami telah meluncurkan sebuah operasi dengan drone dan rudal sebagai respons atas kejahatan entitas Zionis (Israel) yang menargetkan konsulat Iran di Suriah," kata Korps Garda Revolusi Islam Iran dalam suatu pernyataan.
"Operasi itu dilakukan dengan lusinan rudal dan drone untuk menyerang target-target spesifik di wilayah-wilayah yang diduduki."
Teheran pun melegitimasi serangannya ke Israel dengan Pasal 51 Piagam PBB.
“Dilakukan berdasarkan Pasal 51 Piagam PBB mengenai pertahanan yang sah, tindakan militer Iran adalah respons terhadap agresi rezim Zionis terhadap lokasi diplomatik kami di Damaskus,” tutur perwakilan tetap Iran di PBB melalui media sosial X.
Menurutnya, persoalan mengenai serangan ke konsulat Iran itu bisa dianggap selesai dengan serangan ke Israel.
“Namun jika rezim Israel melakukan kesalahan lagi, reaksi Iran akan jauh lebih parah. Ini adalah konflik antara Iran dan rezim jahat Israel,” tambahnya.
Sumber : Times of Israel, Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.