TEL AVIV, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu hari Jumat, 29/3/2024, menyatakan Israel akan kembali ke meja perundingan gencatan senjata dengan Hamas.
Pengumuman hari Jumat menandai upaya lain mencapai kesepakatan untuk menghentikan perang menghancurkan Israel di Gaza melawan Hamas dengan pertukaran pelepasan sandera Israel.
Upaya oleh Amerika Serikat, Qatar, dan Mesir untuk bernegosiasi gencatan senjata mandek di tengah perang yang terus berlanjut antara Israel dan Hamas.
Hamas sebelumnya menuntut pelepasan bertahap dari semua sandera yang tersisa sebagai imbalan untuk mengakhiri perang dan penarikan mundur Israel sepenuhnya dari Gaza, pembukaan perbatasannya untuk bantuan dan rekonstruksi, dan pelepasan ratusan tahanan Palestina, termasuk militan papan atas yang menjalani hukuman seumur hidup.
Netanyahu menyebut kondisi-kondisi ini sebagai khayalan, dan mengatakan setelah pelepasan sandera apa pun, Israel akan terus bertarung sampai Hamas hancur.
Setidaknya 71 warga Palestina lainnya tewas dan 112 lainnya terluka dalam 24 jam terakhir pada hari Jumat, 29/3/2024, ketika Israel terus melancarkan serangan di Gaza, seperti disampaikan Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza hari Jumat.
"Pasukan Israel melakukan tujuh pembantaian terhadap keluarga-keluarga di Jalur Gaza, membunuh 71 orang dan 112 terluka selama 24 jam terakhir," demikian pernyataan kementerian itu.
Baca Juga: Eks Pejabat Militer Israel Serang Netanyahu: Ia Pimpin Israel dari Buruk Menjadi Lebih Parah
"Banyak orang masih terperangkap di bawah reruntuhan dan di jalan-jalan karena penyelamat tidak dapat mencapainya," ujarnya.
Melanggar putusan sementara Mahkamah Internasional ICJ, Israel terus melancarkan serangannya di Jalur Gaza di mana setidaknya 32.623 warga Palestina telah tewas hingga hari Jumat, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan 75.092 lainnya terluka sejak 7 Oktober, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Israel telah membombardir Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan hampir 1.200 orang.
Perang Israel di Gaza telah mendorong 85% populasi wilayah tersebut menjadi pengungsi internal di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sedangkan 60% infrastruktur enklaf tersebut telah rusak atau hancur, menurut PBB.
Israel dituduh melakukan genosida di Pengadilan Internasional. Putusan sementara pada Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah-langkah untuk menjamin bahwa bantuan kemanusiaan disediakan kepada warga sipil di Gaza.
Namun, pertikaian terus berlanjut, dan pengiriman bantuan tetap tidak mencukupi untuk mengatasi bencana kemanusiaan tersebut.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.