GAZA, KOMPAS.TV - Laporan Integrated Food Security Phase Classification (IPC) menunjukkan bahwa lebih dari 200.000 warga Palestina di Gaza akan mengalami kelaparan antara pertengahan Maret hingga Mei 2024. IPC memperingatkan gencatan senjata mesti diberlakukan untuk menghindari kelaparan di utara Jalur Gaza.
IPC sendiri mengklasifikasikan kelaparan sebagai tingkat kerawanan pangan terparah. Kelaparan dideskripsikan terjadi jika setidaknya 20 persen rumah tangga kekurangan kebutuhan dasar dan malanutrisi akut melebihi 30 persen.
Baca Juga: Kapal Pertama yang Masuk Gaza Lewat Jalur Laut Bawa 200 Ton Bantuan Kemanusiaan
Usai diterbitkannya laporan tersebut, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mendesak gencatan senjata segera. Guterres mengingatkan bahwa kelaparan di Gaza adalah buatan manusia.
"Kelaparan di depan mata di utara Gaza adalah bencana yang sepenuhnya dibuat manusia," kata Guterres melalui media sosial X, Selasa (19/3/2024).
"Saya kembali menyerukan gencatan senjata humaniter segera. Kita harus bertindak sekarang untuk mencegah hal yang tidak terkira, tidak bisa diterima, dan tidak bisa dibenarkan."
Sementara itu, pelapor khusus PBB tentang hak atas pangan, Michael Fakri menyebut Amerika Serikat (AS) terlibat menciptakan kelaparan di Jalur Gaza. Fakri mendesak pemerintahan Joe Biden bertindak lebih jauh mengintervensi sekutunya.
"Jika AS sangat serius mencegah kelaparan, mereka bisa menekan Israel untuk gencatan senjata, mereka akan berhenti memasok senjata dan dukungan finansial ke Israel," kata Fakri dikutip Al Jazeera.
"Amerika Serikat terlibat dalam kelaparan masyarakat Palestina di Gaza."
Blokade total Israel sejak 7 Oktober 2023 lalu membuat masyarakat Gaza kekurangan pangan dan air bersih di tengah operasi militer. Masyarakat di utara Gaza dilaporkan terpaksa mengonsumsi makanan hewan atau mengais-ngais untuk mencari makanan.
Sebanyak 27 anak telah tewas belakangan ini karena malanutrisi di utara Gaza. Korban kelaparan kemungkinan bertambah jika gencatan senjata tidak segera diberlakukan.
Menurut data terkini Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, serangan Israel telah membunuh setidaknya 31.726 orang di enklave tersebut. Lebih dari setengah korban serangan Israel adalah anak-anak dan perempuan.
Sedangkan sedikitnya 73.792 orang terluka akibat serangan Israel. Lebih dari 8.000 orang dinyatakan hilang, kemungkinan tertimbun reruntuhan.
Baca Juga: Otoritas Gaza: Israel Telah Bantai Lebih dari 400 Orang yang Menunggu Bantuan Pangan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.