ANKARA, KOMPAS.TV - Turki menegaskan pembantaian Israel ke warga Palestina di Gaza yang menunggu bantuan jadi bukti upaya pemusnahan rakyat Palestina.
Tentara Israel menembaki warga sipil yang tengah menunggu truk bantuan kemanusiaan di sekitar area bundaran Al-Nabulsi, Kamis (29/2/2024) pagi.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan setidaknya 112 orang tewas, dan 760 orang lainnya luka-luka.
Baca Juga: IKN Tertangkap Kamera Satelit NASA, Terlihat Pembangunan Pesat dan Disebut Kelahiran Kota Hutan Baru
Militer Israel berdalih bahwa tank mereka memberikan tembakan peringatan karena adanya ancaman dari para warga.
Namun, saksi mata mengatakan bahwa para tentara Israel menembaki langsung ke arah mereka.
“Fakta Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata pada perang di Gaza, dan kini menargetkan penduduk sipil yang mencari bantuan untuk menyelamatkan hidupnya adalah bukti keinginan Israel menghancurkan seluruh populasi Palestina,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki dikutip dari Anadolu Agency.
Kementerian itu menambahkan, Israel telah melakukan kejahatan kemanusiaan lainnya dengan membunuhi warga Palestina di Bundaran Al-Nabulsi sebelah selatan Gaza.
“Kekejaman di Gaza telah menjadi bencana global, yang dampaknya jauh melampaui wilayah tersebut,” bunyi peringatan Kementerian Luar Negeri Turki.
Mereka pun menyerukan kepada semua pihak yang mempunyai pengaruh terhadap pemerintah Israel untuk menghentikan kekerasan di Gaza.
“Israel harus segera mengakhiri operasi militer di Gaza. Namun, pemerintah Israel tak memiliki akal sehat atau hati Nurani untuk mengambil keputusan ini,” lanjutnya.
Baca Juga: Biden Makin Kesal ke Israel, Pembantaian Warga Palestina yang Tunggu Bantuan Bisa Gagalkan Negosiasi
Israel saat ini telah membunuh lebih dari 30.305 warga Palestina, dan melukai 70.457 orang lainnya setelah melakukan serangan ke Gaza pada 7 Oktober, dengan dalih menghancurkan Hamas.
Mereka juga melakukan penghancuran massal, dan blokade di Gaza, membuat populasi yang ada, khususnya warga di Gaza utara dalam bencana kelaparan.
Perang di Gaza juga membuat 85 persen warga Palestina mengalami pemindahan internal di tengah kurangnya makanan, air bersih dan obat-obatan.
Sumber : Anadolu Agency
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.