Sara Duterte-Carpio memilih menjadi cawapres mendampingi Bongbong Marcos Jr. Keduanya pun sukes mengalahkan oposisi utama Filipina, Leni Robredo yang dikenal kritis atas perang narkoba rezim Duterte.
Ketua lembaga survei Filipina, WR Numero Research, Cleve Arguelles menyebut Pemilu 2022 menandakan perkembangan Sara Duterte-Carpio menjadi lebih otonom dari ayahnya. Sara sendiri mulai dikenal sebagai politikus ketika menjadi Wali Kota Davao, sebelumnya dijabat oleh Rodrigo Duterte.
"Dia (Sara Duterte-Carpio) bukan hanya anak perempuan ayahnya (Rodrigo Duterte)," kata Arguelles.
Meskipun demikian, berlangsungnya koalisi Marcos-Duterte diperkirakan tidak sesuai dengan keinginan Sara Duterte-Carpio, terlebih dengan perselisihan terbuka antara ayahnya dengan Marcos Jr. belakangan ini.
Usai menang pemilu, Duterte-Carpio secara terbuka mengumumkan ingin menjadi menteri pertahanan. Sebagai catatan, di Filipina, wakil presiden umum menjabat sebagai menteri di kabinet.
Akan tetapi, Marcos Jr. membuatnya menjadi menteri pendidikan. Manuver Marcos Jr. ini disebut-sebut sebagai tindakan meremehkan Sara Duterte-Carpio.
"Itu adalah pelajaran yang muncul sangat cepat bahwa, oh, kamu bukan presiden. Tidak ada yang namanya berbagi kekuasan presidensial," kata Arguelles.
Di lain sisi, Sara Duterte-Carpio pun mesti menghadapi approval rating yang terus menurun sejak menjadi wakil Marcos Jr. Pada September 2023, approval rating Sara menurun menjadi 73 persen dari semula 84 persen pada Juni 2023.
"Dia semacam terjebak dalam aliansi ini. Dia tidak bisa sepenuhnya meninggalkan pemerintahan karena dia tahu itu akan fatal," kata Arguelles menyimpulkan.
Baca Juga: Bongbong Marcos Diperingatkan Eks Algojo Duterte: Jangan Percaya dengan Monster
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.