“Saya sangat takut, tolong datang. Saya mohon telepon seseorang untuk datang dan membawa saya,” ucap Hind sambil menangis dalam rekaman total selama tiga jam itu.
Tentara Israel sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak mengetahui insiden tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera Arab tak lama setelah mobil keluarganya menjadi sasaran, ibu Hind mengungkapkan dia sempat berbicara dengan putrinya dan sepupunya yang lebih tua, Layan Hamadeh (15), yang bersama Hind di dalam mobil.
“Mereka menembaki kami. Tanknya ada di sebelah kita,” kata Layan dalam rekaman yang dirilis saat itu.
Kemudian terdengar rentetan tembakan, disusul teriakan, sebelum panggilan terputus.
Dilansir dari BBC, aturan perang menyatakan bahwa personel medis harus dilindungi dan tidak dijadikan sasaran dalam suatu konflik, dan bahwa orang-orang yang terluka harus diberikan perawatan medis yang mereka perlukan – semaksimal mungkin dan dengan penundaan sesedikit mungkin.
Akan tetapi, Israel sebelumnya menuduh Hamas malah menggunakan ambulans untuk mengangkut senjata dan kombatannya.
Militer Israel telah membunuh hampir 28.000 warga Palestina di Jalur Gaza yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.
Serangan tersebut dimulai sejak 7 Oktober ketika pejuang Hamas menyerang Israel, yang menurut Tel Aviv menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menawan 253 orang.
Baca Juga: Sniper Israel Bunuh 21 Warga Sipil Palestina yang Coba Berlindung di RS Nasser di Gaza
Sumber : Al Jazeera/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.