"Dia mengatakan bahwa korban mulai muntah pada malam hari, dan bahwa korban masih tidur sampai pukul 10 pagi keesokan harinya jadi dia pergi berjalan-jalan. Ketika dia tidak bangun sampai pukul 2 siang, dia memanggil sopirnya dan membawanya ke rumah sakit. Itu yang dia klaim."
Polisi dengan cepat menemukan bahwa ada rentang waktu yang tidak cocok dari pengakuan Sharma.
Polisi lantas memasang garis polisi di rumah mereka dan memanggil penyelidik forensik guna memeriksa setiap sudut dan mengambil sampel untuk uji laboratorium.
Polisi mewawancarai anggota keluarga dan teman-teman pasangan itu dan menemukan bahwa Sharma sering bertengkar dengan istrinya karena tidak mencantumkannya sebagai calon dalam catatan layanan, polis asuransi, dan rekening bank.
Pada hari Senin kemarin, laporan otopsi awal mengatakan bahwa Nisha telah dicekik dengan bantal sekitar pukul 4 pagi pada hari Minggu.
Polisi lalu menemukan bukti yang lebih kuat pembunuhan yang dilakukan Sharma terhadap istrinya di sebuah mesin cuci.
Patel mengungkapkan, pelaku mencoba menghilangkan jejak dengan mencuci sprei yang berlumuran darah dan pakaian yang dikenakan Nisha dan dirinya saat pembunuhan terjadi. Sprei dan pakaian-pakaian itu kemudian ditemukan masih berada di dalam mesin cuci.
Saat diinterogasi dan diperlihatkan bukti-bukti yang ditemukan, Sharma akhirnya mengakui kejahatan yang ia lakukan tersebut.
Kakak perempuan Nisha, Namita Napit, mengatakan kepada media bahwa Sharma merupakan pengangguran dan sering meminta uang kepada Nisha.
Namita menambahkan, ketika Nisha ditugaskan di distrik Mandla, ia telah membuat laporan polisi terhadap suaminya itu. Tetapi masalah tersebut selesai secara damai melalui intervensi pejabat polisi senior.
Baca Juga: 17 Hari Terjebak di Reruntuhan Terowongan Jalan Himalaya, 41 Pekerja India Berhasil Diselamatkan
Sumber : India Times
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.