Satgas itu memperingatkan, serangan-serangan Houthi dapat menimbulkan aksi balasan.
Federasi Rusia sempat mengusulkan tiga amandemen terkait resolusi tersebut, tetapi gagal mendapatkan persetujuan. Moskow menilai resolusi ini "dipolitisasi" oleh AS dan sekutunya.
Utusan Tetap Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya menyebut Rusia menginginkan tambahan yang menyebutkan "eskalasi di Gaza adalah akar masalah situasi di Laut Merah saat ini."
Rusia juga memperingatkan resolusi itu dapat memengaruhi gencatan senjata tentatif antara Houthi dan pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi yang membela pemerintah resmi Yaman.
Baca Juga: Buka Sidang Genosida Gaza, Afrika Selatan: Kejahatan Israel di Palestina Dimulai sejak 1948
Sebelumnya Dewan Keamanan PBB membutuhkan waktu dua bulan lebih untuk meloloskan resolusi terkait serangan Israel ke Gaza.
Pada 8 Desember 2023, resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, diveto AS.
Padahal, serangan Israel ke Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023, kala itu, telah menewaskan 20 ribu jiwa.
Pada 22 Desember 2023, Dewan Keamanan PBB akhirnya meloloskan sebuah resolusi yang mendorong lebih banyak bantuan kemanusiaan bagi Gaza, tanpa menyerukan gencatan senjata.
Resolusi itu didukung 13 negara. Sementara AS dan Rusia abstain.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.