Pejabat militer Israel tidak memberikan penjelasan lebih lanjut dan sejauh terkini belum ada tanggapan langsung dari militer Israel.
Baca Juga: Media Israel: IDF Tembakkan Bom Ratusan Kilogram ke Permukiman untuk Bunuh Pimpinan Hamas
Israel berdalih dan menyalahkan Hamas atas tingginya jumlah kematian warga sipil dengan mengatakan bahwa Hamas beroperasi di dalam area perumahan dan memiliki jaringan terowongan yang luas di bawah situs-situs sipil.
Menteri Pertahanan Yoav Gallant mengatakan, Israel mencari "kemenangan yang meyakinkan" atas Hamas yang telah memerintah wilayah tersebut sejak tahun 2007.
Serangan dari Gaza ke selatan Israel pada 7 Oktober menewaskan sekitar 1.200 orang, dan sekitar 240 lainnya ditahan sebagai sandera.
Israel sepertinya masih jauh dari mencapai tujuannya untuk menghancurkan Hamas dan mengembalikan sekitar 129 sandera yang ditahan oleh kelompok tersebut.
Gallant mengatakan, beberapa ribu pejuang Hamas masih berada di utara Gaza, di mana pasukan Israel telah bertempur melawan militan selama lebih dari dua bulan dan beberapa wilayah telah dihancurkan.
Juru bicara asosiasi PBB, Florencia Soto Niño mengatakan, pejabat dari kantor kemanusiaan PBB dan Organisasi Kesehatan Dunia WHO mengunjungi Rumah Sakit Al Amal di Khan Younis, yang dilaporkan menjadi sasaran serangan mematikan, dan menyaksikan kerusakan yang luas.
"PBB dan mitra kemanusiaannya tidak dapat memberikan bantuan ke utara Gaza selama tiga hari," kata Soto Niño.
"Kantor kemanusiaan PBB memperingatkan bahwa Gaza adalah bencana kesehatan masyarakat yang sedang terjadi," imbuhnya.
Menurut Soto Niño, sejak 7 Oktober, lebih dari 400.000 kasus penyakit menular dilaporkan.
Termasuk sekitar 180.000 orang dengan infeksi saluran pernapasan, dan lebih dari 136.000 kasus diare, separuhnya pada anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.