WASHINGTON, KOMPAS.TV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut sebagai pembohong karena ternyata sempat mendukung solusi dua negara.
Hal tersebut diungkapkan oleh mantan Duta Besar AS untuk Israel Martin Indyk.
Indyk mengatakan hal itu setelah Netanyahu merasa bangga telah menggagalkan pembentukan negara Palestina selama 16 tahun berkuasa.
Baca Juga: Israel Temukan Terowongan Hamas dekat Jalur Sibuk Gaza, Pengawasan Intelijen Zionis Dipertanyakan
“Jadi semua janjinya kepada pemimpin dunia atas komitmen solusi dua negara adalah kebohongan,” tulis Indyk di media sosial X, Minggu (17/12/2023) dikutip dari The Jerusalem Post.
“Dan semua pendukung yang bersumpah bahwa Bibi (sebutan Netanyahu, red) serius mengenai perdamaian, harus memberikan penjelasan,” tambahnya.
Indyk tampaknya merujuk pada Declarasi Bar Ilan yang dilakukan Netanyahu, di mana ia mengatakan mendukung visi dua negara untuk dua bangsa.
Ia kemudian mengklarifikasi bahwa yang ia maksud adalah negara demiliterisasi.
Bahkan di masa lalu, ia sempat memberikan dukungannya pada visi dua negara dari mantan Presiden AS Donald Trump.
Sumber : The Jerusalem Post
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.