“Hasil seperti itu akan membawa tentara Rusia yang terluka, namun penuh kemenangan hingga ke perbatasan NATO dari Laut Hitam hingga Samudera Arktik,” ujarnya.
Mereka mengatakan Ukraina, berdasarkan sumber intelijen AS, dengan bantuan Barat, telah menghancurkan lebih dari 90 persen tentara Rusia yang menginvasi sejak 2022.
Namun terlepas dari jumlah korban yang besar, Rusia telah menggantikan mereka dan meningkatkan basis industrinya untuk menutupi kerugian material.
Menurut ISW, kemenangan tentara Rusia di akhir perang Ukraina akan menjadi pengalaman bertempur dan jauh lebih besar dibandingkan pasukan sebelum 2022.
Mereka mengatakan perekonomian Moskow secara bertahap pulih seiring dengan semakin berkurangnya sanksi.
Militer Rusia juga akan membangun kembali koherensinya dengan memanfaatkan banyak pengalaman yang diperoleh dengan susah payah dalam memerangi perang mekanis.
“Ini akan membawa serta sistem pertahanan udara canggih yang hanya dapat ditembus oleh pesawat siluman Amerika, yang sangat dibutuhkan untuk menghalangi dan menghadapi China,” tuturnya.
Baca Juga: Rusia Siap Pulihkan Hubungan dengan AS, tapi Putin Syaratkan Persiapan Mendasar di AS
“Rusia akan menjadi ancaman militer besar yang konvensional untuk NATO untuk pertama kalinya sejak 1990-an, dalam kerangka waktu yang ditentukan berdasarkan besarnya investasi Kremlin pada militernya,” kata laporan ISW tersebut.
ISW berpendapat potensi militer NATO jauh lebih besar dibandingkan Rusia, bahwa jika negeri Putin itu sepenuhnya menyerap Ukraina dan Belarusia.
Namun, mereka menegaskan bahwa biaya yang harus dibayat untuk memungkinkan Rusia menang di Ukraina lebih tinggi dari yang dibayangkan kebanyakan orang.
Sumber : Sky News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.