ANKARA, KOMPAS.TV - Komite menteri luar negeri KTT Arab-Islam yang ditugaskan merumuskan rencana aksi untuk menghentikan perang di Gaza akan memulai tugasnya dengan mengunjungi Beijing, China, demikian diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan, Sabtu, (18/11/2023)
China mengonfirmasi kunjungan tersebut seperti yang diumumkan oleh Jubir Kementerian Luar Negeri Mao Ning hari Minggu, (19/11/2023) di situs kementerialn luar negeri China, bahwa delegasi menteri luar negeri Arab-Islam akan ke Beijing untuk membahas secara khusus mengenai Gaza.
"Selama kunjungan tersebut, China akan berkomunikasi dan berkoordinasi secara mendalam dengan delegasi mengenai cara mengurangi eskalasi konflik Palestina-Israel yang sedang berlangsung, melindungi warga sipil, dan mencari penyelesaian adil terhadap masalah Palestina," kata Mao Ning pada Minggu (19/11/2023).
Delegasi yang terdiri dari menteri luar negeri Arab dan Islam akan mengunjungi China mulai tanggal 20 hingga 21 November.
Anggota delegasi termasuk Menlu Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud, Wakil Perdana Menteri dan Menlu Yordania Ayman Safadi, Menlu Mesir Sameh Shoukry, Menlu Indonesia Retno Marsudi, Menlu Palestina Riyad Al-Maliki, dan Sekjen Organisasi Kerjasama Islam OKI Hissein Brahim Taha.
Inisiatif ini diambil sebagai rekomendasi dari KTT Arab-Islam Bersama yang diadakan di Arab Saudi pekan lalu.
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan pada Sabtu (18/11/2023) mengatakan, meskipun terdapat kesepakatan dalam masyarakat internasional mengenai pentingnya perdamaian, masih kurang perhatian terhadap perlunya gencatan senjata segera.
"Kami berharap suatu saat nanti kami dapat meluncurkan upaya menuju perdamaian permanen dengan pembentukan negara Palestina yang akan menjamin keamanan bagi kita semua di wilayah ini, tetapi prioritas sekarang adalah mengakhiri pertempuran," ujar sang pangeran seperti dilaporkan oleh Arab News, Sabtu (18/11/2023).
Pangeran Faisal menambahkan, "Kita harus bekerja sama untuk memastikan kita mengakhiri pertempuran dan penderitaan warga sipil yang kita lihat setiap hari di Gaza."
Baca Juga: Pernyataan Bersama KTT Arab-Islam Desak DK PBB Tindak Tegas Israel dan Tuntut Gencatan Senjata
Israel terus melakukan bombardir dan serangan darat di Jalur Gaza yang hingga kini telah menewaskan sekitar 12.300 orang dan mengungsi lebih dari satu juta warga Gaza.
Dalam pernyataan yang dikutip oleh agensi berita resmi Yordania Petra, juru bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Sufyan Qudah, mengatakan bahwa kunjungan pertama adalah ke China, seperti dilaporkan oleh Anadolu, Minggu (19/11/2023).
Delegasi ini ingin mengumpulkan konsensus internasional untuk menghentikan serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza dan menunjukkan penderitaan rakyat Palestina akibat serangan Israel yang berdarah.
Qudah menambahkan bahwa delegasi akan bertemu dengan menteri luar negeri negara-negara yang dikunjungi serta pejabat senior lainnya.
Israel telah membunuh lebih dari 12.300 warga Palestina dalam serangan udara dan daratnya di Jalur Gaza sejak serangan mendadak oleh Hamas pada 7 Oktober. Sementara itu, jumlah kematian resmi Israel sekitar 1.200 orang.
Ribuan bangunan, termasuk rumah sakit, masjid, dan gereja, telah rusak atau hancur dalam serangan terus-menerus Israel di kawasan yang terkepung ini.
Pemblokiran Israel juga telah memutus pasokan bahan bakar, listrik, dan air ke Gaza, dan mengurangi pengiriman bantuan menjadi sebatas aliran tipis.
Israel menolak seruan gencatan senjata hingga pembebasan tawanan yang dipegang oleh Hamas.
Sumber : Anadolu / China MFA / Arab News
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.