JAKARTA, KOMPAS.TV - Pemerintah Indonesia memastikan berhasil mengontak 3 relawan asal Indonesia yang bertugas di Rumah Sakit Indonesia di Gaza setelah sebelumnya dilaporkan hilang kontak, Sabtu (11/11/2023) akhir pekan lalu.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, Rabu (15/11), menyatakan ketiga warga negara Indonesia (WNI) tersebut sudah bisa berkomunikasi, baik dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) maupun dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pusat di Jakarta.
"3 WNI sudah bisa komunikasi dengan Kemlu atau dengan MER-C pusat di Jakarta," ujar Iqbal, menegaskan kehilangan kontak hanya bersifat sementara.
Dalam pesan WhatsApp kepada jurnalis KompasTV Thifal Solesa, Rabu pagi, Iqbal lebih lanjut menjelaskan ketiga sukarelawan Indonesia tersebut masih berada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza.
Mereka adalah Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, dan Farid Zanzabil Al Ayubi. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sempat mengatakan ketiganya memutuskan untuk melanjutkan misi kemanusiaan mereka di tengah kondisi sulit di Gaza.
Sebelumnya, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Sarbini Abdul Murad, mengungkapkan ketiga sukarelawan tersebut sempat hilang kontak sejak Sabtu (11/11).
Meskipun demikian, pihak MER-C terus melakukan pencarian dan memastikan keselamatan mereka melalui jaringan yang ada di Gaza.
Baca Juga: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Umumkan Berhenti Beroperasi karena Listrik Padam akibat BBM Habis
Sarbini memastikan ketiga sukarelawan masih berada di Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan tidak ada rencana evakuasi. Mereka tetap berkomitmen untuk melayani kemanusiaan di tengah situasi sulit di Jalur Gaza.
Ketiga sukarelawan tersebut, yang sebelumnya diketahui hilang kontak pada Sabtu, akhirnya ditemukan selamat dan tetap setia menjalankan tugas kemanusiaan mereka di Palestina.
Seperti diketahui, jumlah korban tewas warga sipil akibat dibunuh serangan Israel terus meroket di Jalur Gaza, mencapai angka 11.320 orang, demikian diumumkan oleh kantor media pemerintah Palestina Selasa (14/11) seperti laporan Anadolu, Rabu (15/11).
Dari jumlah tersebut, korban tewas termasuk 4.650 anak-anak dan 3.145 perempuan, sementara 29.200 lainnya mengalami luka. Lebih lanjut, 3.600 orang masih belum ditemukan, dengan 1.755 di antaranya adalah anak-anak.
Serangan Israel juga membunuh 198 petugas medis, 22 personel pertahanan sipil, dan 51 wartawan. Agresi Israel juga menyebabkan 25 rumah sakit dan 52 pusat perawatan kesehatan tidak dapat beroperasi. Selain itu, 55 ambulans menjadi sasaran serangan oleh pasukan Israel.
Dalam lima hari terakhir, 40 pasien dilaporkan meninggal di Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza, yang tengah dikepung dan hari Rabu, (15/11/2023) dilaporkan sudah diserbu pasukan Israel.
Sumber : Kemlu RI / Kompas TV / Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.