KAIRO, KOMPAS.TV - Salah seorang pembantu utama pemimpin politik Hamas, Ismail Haniyeh, Kamis (9/11/2023), membantah kabar yang menyebutkan kesepakatan dengan Israel tentang gencatan senjata kemanusiaan, telah dicapai. Dia mengatakan negosiasi masih berlanjut.
"Pertemuan masih berlangsung, dan sampai saat ini, belum ada kesepakatan yang dicapai dengan Israel," kata Taher al-Nono, penasihat media Haniyeh, melalui Telegram, seperti dilaporkan Anadolu Agency.
"Jika ada kesepakatan yang dicapai, itu akan segera disampaikan kepada rakyat kami," tambahnya.
Pernyataan tersebut datang tak lama setelah pengumuman dari Gedung Putih yang mengatakan Israel telah setuju untuk mengadakan "jeda kemanusiaan" yang akan berlangsung selama empat jam setiap hari di bagian utara Gaza mulai Kamis.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Kamis, mengatakan gencatan senjata di Jalur Gaza tergantung pada pembebasan sandera yang ditahan oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas.
Pada hari yang sama, Hamas mengumumkan, seorang prajurit Israel yang mereka tahan telah tewas dalam serangan udara Israel, sementara seorang lainnya terluka.
Baca Juga: Warga Gaza yang Dibantai Israel Sudah 10.790, Joe Biden: Tidak Ada Kemungkinan Gencatan Senjata
Sementara Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Kamis, mengatakan tidak ada "kemungkinan" gencatan senjata di Jalur Gaza, wilayah Palestina yang telah diduduki Israel sejak 1967 dan diblokade sejak 2007.
"Tidak. Tidak ada kemungkinan," kata Biden menjawab pertanyaan tentang peluang gencatan senjata ketika dia meninggalkan Gedung Putih untuk menuju negara bagian Illinois.
Ditanya apakah dia memiliki pembaruan tentang upaya pembebasan sandera, Biden mengatakan dia "masih optimistis."
Sumber : Anadolu Agency/WAFA
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.