Aloni, yang berbicara dalam video tersebut, menyalahkan Netanyahu atas pengabaian mereka ketika serangan terjadi dan setelah mereka dijadikan sandera.
"Bebaskan kami sekarang. Lepaskan warga sipil mereka. Lepaskan tahanan mereka. Lepaskan kami sekarang," teriak Aloni dalam video Hamas.
Kantor Perdana Menteri Israel menyebut video tersebut sebagai "perang psikologis keji Hamas-ISIS."
Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa ia "sedang melakukan segalanya untuk membawa pulang semua sandera."
Baca Juga: Bank Dunia: Harga Minyak Bisa Melejit Tidak Karuan jika Perang Israel-Hamas Meluas
Posisi saat ini, para perwakilan keluarga sandera yang bertemu dengan Netanyahu dan Gallant dalam beberapa hari terakhir mengatakan mereka ingin pemerintah setuju perjanjian "semua orang untuk semua orang" dengan Hamas.
Sebagai bagian dari perjanjian semacam itu, Hamas akan melepaskan semua sandera sebagai imbalan untuk melepaskan lebih dari 6.000 tahanan Palestina di penjara Israel. Ini adalah tuntutan yang juga diajukan oleh Hamas.
Pejabat-pejabat Israel mengatakan formula ini saat ini tidak sedang dipertimbangkan oleh pemerintah.
Gambaran besarnya, pasukan khusus Israel hari Senin melakukan operasi darat di Gaza dan menyelamatkan seorang prajurit Israel yang diculik oleh Hamas, kata militer Israel dalam sebuah pernyataan. Prajurit tersebut, Ori Magidish, dalam keadaan sehat dan bertemu dengan keluarganya, tambah pernyataan tersebut.
Sebelum operasi darat Israel, Hamas melepaskan total empat sandera, termasuk dua wanita Israel lanjut usia dan dua warga AS.
Menteri Luar Negeri AS Tony Blinken pada hari Senin berbicara dengan Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani, kata juru bicara Departemen Luar Negeri, Matthew Miller, dalam sebuah pernyataan.
Dalam pembicaraan itu, Blinken mengulangi terima kasihnya kepada pemerintah Qatar atas upayanya dalam mengamankan kepulangan warga Amerika dan warga asing dari Gaza, pembebasan sandera yang dipegang oleh Hamas, termasuk dua warga Amerika, dan upaya berkelanjutan untuk mencegah konflik meluas.
Sumber : Axios
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.