“Permintaan ini berujung pada pertengkaran dengan petugas polisi moral yang menyerang Geravand secara fisik,” kata Shekhi.
“Ia terdorong, dan kemudian menyebabkannya terjatuh,” tambahnya.
Sedangkan otoritas Iran membantah hal tersebut, mengatakan Geravand dirawat di rumah sakit karena tekanan darah rendah.
Sementara itu, keluarga dan teman Geravand mengamini bantahan tersebut, meski tak jelas apakah mereka dipaksa melakukannya.
Sebelumnya, ada sosok Mahsa Amini, yang tewas pada tahun lalu karena tuduhan penyiksaan yang dilakukan polisi moral Iran.
Baca Juga: PM Israel Benjamin Netanyahu Ungkap Perang di Gaza akan Lama: Ini Perang Kemerdekaan Kedua Kami
Hal itu yang kemudian menyebabkan demonstrasi yang meluas di Iran.
Bukannya melunak, Iran malah semakin keras dengan parlemen negara itu pada September meloloskan Undang-Undang (UU) Hijab, dengan keharusan untuk mengenakannya.
Pelanggar UU tersebut akan dipenjara selama 10 tahun.
Ironisnya, UU itu dikeluarkan di tengah protes massal pada peringatan setahun kematian Mahsa Amini.
Sumber : CNN
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.