GAZA, KOMPAS.TV - Pasukan Israel meluncurkan operasi pengeboman intens di Jalur Gaza pada Jumat (27/10/2023) malam hingga Sabtu (28/10) pagi waktu setempat. Ratusan orang dikhawatirkan terbunuh seiring meningkatnya intensitas serangan udara Israel ke Gaza 24 jam belakangan.
Jumlah korban jiwa di utara Gaza belum sepenuhnya diketahui usai Israel memutus akses telekomunikasi dari Jalur Gaza ke dunia luar. Israel memutus telekomunikasi kemudian meluncurkan serangan darat ke enklave tersebut pada Sabtu (28/10) pagi.
Baca Juga: Israel Luncurkan Invasi Darat ke Jalur Gaza, Pertempuran Lawan Kombatan Hamas Pecah
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Ashraf Al-Qudra melaporkan bahwa pengeboman Israel sempat mengubah Gaza menjadi "bola api". Ia menyebut terdapat setidaknya 377 orang Palestina terbunuh di area-area yang ditetapkan sebagai "zona aman" 24 jam belakangan.
Al-Qudra menyebut tindakan Israel telah sepenuhnya melumpuhkan sistem kesehatan dan operasi tenaga medis dan ambulans di Gaza. Ia mendesak agar komunitas internasional bertindak dan meminta pensiunan perawat dan mahasiswa kesehatan turun ke lapangan.
Sementara itu, juru bicara badan penyelamatan di Gaza, Mahmud Bassal menyebut serangan udara Israel telah menghancurkan ratusan bangunan di Jalur Gaza. Ia menyebut pengeboman intens Israel semalaman telah "mengubah lanskap" utara Gaza.
"Ratusan bangunan dan rumah hancur sepenuhnya dan ribuan rumah lain mengalami kerusakan," kata Bassal kepada AFP via Al Jazeera.
Pasukan Israel dilaporkan terlibat pertempuran dengan kombatan Hamas usai meluncurkan invasi darat pada Sabtu (28/10) pagi. Serangan darat Israel sebelumnya dikhawatirkan bakal menambah korban jiwa lebih banyak.
Per Sabtu (28/10), korban jiwa serangan Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober lalu mencapai 7.703 orang, termasuk 3.595 anak-anak dan 397 lansia. Serangan Israel juga melukai sekitar 19.734 korban.
Sementara itu, eskalasi kekerasan dan serangan Israel ke Tepi Barat dalam kurun waktu yang sama telah menewaskan 109 dan melukai sekitar 1.900 orang.
Baca Juga: PBB: Israel Tolak Bantuan Kemanusiaan Masuk Gaza Utara, Nyawa 400.000 Orang Warga Palestina Terancam
Sumber : Associated Press/Al Jazeera
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.