Kompas TV internasional kompas dunia

Ledakan Rumah Sakit di Gaza Terjadi Sehari Sebelum Biden Kunjungi Wilayah itu, Ada Korban Jiwa?

Kompas.tv - 18 Oktober 2023, 05:24 WIB
ledakan-rumah-sakit-di-gaza-terjadi-sehari-sebelum-biden-kunjungi-wilayah-itu-ada-korban-jiwa
Jenazah warga Palestina yang tewas akibat serangan udara Israel yang menghantam rumah sakit Ahli Arab terlihat berkumpul di halaman depan rumah sakit al-Shifa, di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, Selasa, 17 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Abed Khaled)
Penulis : Tussie Ayu | Editor : Gading Persada

KHAN YOUNIS, KOMPAS.TV — Ledakan besar mengguncang sebuah rumah sakit di Kota Gaza, Selasa (17/10/2023), yang menyebabkan jatuhnya banyak korban luka.

Hamas menyalahkan serangan udara itu kepada Israel, sementara militer Israel mengatakan rumah sakit tersebut terkena serangan roket yang salah sasaran oleh militan Palestina.

Kementerian Kesehatan mengatakan sedikitnya 500 orang tewas. Video yang dikonfirmasi oleh Associated Press berasal dari rumah sakit menunjukkan api melahap gedung dan halaman rumah sakit dipenuhi dengan mayat-mayat yang terkoyak, banyak dari mereka adalah anak-anak kecil. Di sekeliling mereka di rerumputan terdapat selimut, ransel sekolah, dan barang-barang lainnya.

Peristiwa itu terjadi ketika Amerika Serikat (AS) berusaha meyakinkan Israel untuk mengizinkan pengiriman pasokan kepada warga sipil, kelompok yang membutuhkan bantuan dan rumah sakit di Jalur Gaza.

Peristiwa ini juga terjadi hanya satu hari sebelum Presiden AS Joe Biden dijadwalkan mengunjungi wilayah tersebut untuk menunjukkan dukungan kepada Israel dan mencoba mencegah penyebaran perang.

Ratusan warga Palestina mengungsi di al-Ahli dan rumah sakit lain di Kota Gaza dalam beberapa hari terakhir, berharap mereka terhindar dari pemboman setelah Israel memerintahkan seluruh penduduk kota dan sekitarnya untuk mengungsi ke Jalur Gaza selatan.

Baca Juga: Israel Perintahkan Pengosongan Rumah Sakit Gaza Selatan usai Serang Tempat Warga Sipil Berlindung

Hamas menyebut serangan terhadap rumah sakit pada hari Selasa itu sebagai “pembantaian yang mengerikan,” dan mengatakan bahwa serangan tersebut disebabkan oleh serangan Israel.

Namun militer Israel mengatakan militan Palestina telah menembakkan rentetan roket di dekat rumah sakit pada saat itu.

“Intelijen dari berbagai sumber yang kami miliki menunjukkan bahwa Jihad Islam bertanggung jawab atas kegagalan peluncuran roket,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Sebagai protes atas serangan udara tersebut, Presiden Palestina Mahmoud Abbas membatalkan partisipasinya dalam pertemuan dengan Biden, Raja Yordania Abdullah II, dan presiden Mesir yang dijadwalkan akan dilakukan pada Rabu hari ini di Amman, Yordania untuk membahas perang tersebut.

Otoritas Palestina pimpinan Abbas menjalankan sebagian wilayah Tepi Barat.

Dengan puluhan ribu tentara berkumpul di sepanjang perbatasan, Israel diperkirakan akan melancarkan invasi darat ke Gaza – namun rencana tersebut masih belum pasti.

“Kami sedang mempersiapkan tahap perang selanjutnya,” kata juru bicara militer Letkol Richard Hecht.

“Kami belum mengatakan apa yang akan terjadi. Semua orang membicarakan tentang serangan darat. Ini mungkin sesuatu yang berbeda,” katanya.

Sepanjang hari Selasa, serangan udara menewaskan puluhan warga sipil dan setidaknya satu tokoh senior Hamas di bagian selatan Jalur Gaza, tempat militer Israel memerintahkan warga Palestina untuk mengungsi.

Seorang reporter Associated Press melihat sekitar 50 jenazah dibawa ke Rumah Sakit Nasser setelah serangan di kota selatan Khan Younis.

Baca Juga: Dihantam Roket Israel, Begini Pantauan Udara Kamp Pengungsian di Gaza

Serangan udara di Deir al Balah membuat sebuah rumah menjadi puing-puing, menewaskan seorang pria dan 11 wanita serta anak-anak di dalam dan di rumah tetangga mereka. Saksi mata mengatakan tidak ada peringatan sebelum serangan terjadi.

Tembakan dari tank Israel menghantam sebuah sekolah PBB di Gaza tengah tempat 4.000 warga Palestina mengungsi, menewaskan enam orang dan melukai puluhan lainnya. Setidaknya 24 instalasi PBB telah diserang dalam seminggu terakhir, menewaskan sedikitnya 14 staf badan tersebut.

Militer Israel mengatakan pihaknya menargetkan tempat persembunyian, infrastruktur, dan pusat komando Hamas.


 




Sumber : Associated Press




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x