Kompas TV internasional kompas dunia

8 Pesawat Pembawa Bantuan Kemanusiaan Telah Tiba di Mesir, tapi Tidak Bisa Masuk di Wilayah Konflik

Kompas.tv - 17 Oktober 2023, 08:32 WIB
8-pesawat-pembawa-bantuan-kemanusiaan-telah-tiba-di-mesir-tapi-tidak-bisa-masuk-di-wilayah-konflik
Warga Palestina yang terluka tiba di rumah sakit al-Shifa, menyusul serangan udara Israel di Kota Gaza, Jalur Gaza tengah, Senin, 16 Oktober 2023. (Sumber: AP Photo/Abed Khaled)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Deni Muliya

“Persediaan yang ada di Gaza hampir habis, sehingga sangat penting untuk memfasilitasi pengiriman bantuan penting dan mencegah memburuknya situasi yang sudah mengerikan,” ujarnya.

Israel telah mengepung total Gaza, dan tidak mengizinkan listrik, air atau bahan bakar masuk ke wilayah tersebut, setelah pejuang Hamas melancarkan serangan terhadap Israel selatan dari daerah kantong tersebut pada tanggal 7 Oktober.

Setidaknya 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, tewas dalam serangan Hamas, menurut otoritas Israel.

Sebagai repons dari serangan itu, Israel  menggempur wilayah tersebut dari udara, menewaskan sedikitnya 2.808 orang dan melukai 10.859 lainnya, menurut pihak berwenang Palestina.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) mengatakan, pihaknya tidak mampu menyalurkan bantuan ke Israel.

Baca Juga: Forum Ukhuwah muslimin dan Muslimah Aceh Gelar Aksi Bela Palestina

“UNRWA biasanya memiliki jalur terbang ke Israel dan kami tidak diperbolehkan melakukan hal itu,” kata juru bicara UNRWA.

Lynn Hastings, koordinator residen PBB dan koordinator kemanusiaan untuk wilayah Palestina yang diduduki, pada hari Minggu mengatakan, pihak Israel mengaitkan bantuan kemanusiaan dengan pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas.

“Mereka mengatakan ingin menghancurkan Hamas, namun tujuan mereka saat ini adalah menghancurkan Gaza,” kata Hastings kepada UN News.

Lebih dari dua juta orang di Gaza telah terkepung selama lebih dari seminggu, di tengah laporan bahwa bahan bakar, obat-obatan dan air minum hampir habis.

Pada hari Senin, WHO memperingatkan bahwa air, listrik dan bahan bakar yang tersisa hanya cukup selama 24 jam di Jalur Gaza yang terkepung.

Meskipun situasi kemanusiaan sangat buruk, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, Israel tidak akan bekerja sama dalam upaya mengirimkan bantuan ke Gaza.

“Saat ini tidak ada gencatan senjata dan bantuan kemanusiaan di Gaza sebagai imbalan atas pengusiran orang asing,” kata pihak kantornya dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.




Sumber : Aljazeera




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x