RAFAH, KOMPAS.TV — Truk-truk berisi bantuan kemanusiaan terhenti di perbatasan Mesir dengan Gaza di Rafah.
Penduduk dan kelompok kemanusiaan pun memohon agar mereka dapat memperoleh air, makanan, dan bahan bakar untuk generator yang mati, pada Senin (16/10/2023).
Saat ini wilayah Palestina yang ditutup oleh Israel nyaris lumpuh total.
Rumah sakit berada di ambang pemadaman listrik, yang mengancam nyawa ribuan pasien.
Selain itu ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi dari rumah mereka kesulitan mencari roti.
Sementara itu, Israel masih terus melancarkan serangan udara di Gaza ketika invasi darat semakin dekat.
Di sisi sebaliknya, militan Hamas terus melancarkan serangan roket, dan ketegangan pun semakin meningkat di dekat perbatasan Israel-Lebanon.
Lebih dari seminggu setelah Israel memutus pasokan berbagai bantuan ke Gaza, kini semua mata tertuju pada perbatasan Rafah, satu-satunya penghubung Gaza ke Mesir.
Mediator berusaha mencapai gencatan senjata yang memungkinkan bantuan masuk dan mengeluarkan orang asing yang terjebak.
Baca Juga: Rombongan Warga Palestina Ramai-Ramai Mengungsi Seiring Ancaman Serangan Darat Israel
Serangan udara Israel memaksa jalur penyeberangan tersebut ditutup pekan lalu, dan media lokal melaporkan bahwa Israel kembali menyerang jalur penyeberangan tersebut pada hari Senin.
Israel mengevakuasi kota-kota di dekat perbatasan utaranya dengan Lebanon, tempat militer berulang kali terlibat baku tembak dengan kelompok Hizbullah yang didukung Iran.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken bertemu dengan menteri pertahanan Israel.
Sementara itu Presiden Amerika Serikat Joe Biden mempertimbangkan apakah akan mengunjungi Israel setelah mendapat undangan dari Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Berbicara kepada Knesset Israel, Netanyahu memperingatkan Iran dan Hizbullah, “Jangan uji kami di utara. Jangan membuat kesalahan di masa lalu. Saat ini, harga yang harus Anda bayar akan jauh lebih berat,” ujarnya sambil mengacu pada perang Israel dengan Hizbullah pada tahun 2006, yang terjadi di Lebanon.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.