Serangan dengan bom fosfor putih serta bom granat kejut tersebut terjadi di Distrik al-Karama di Gaza.
Pasukan Israel juga melancarkan serangkaian penangkapan massal di kota- kota Tepi Barat, menargetkan sekitar 41 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah dari faksi-faksi perlawanan.
Serangan Israel turut pula menewaskan tiga jurnalis di kantor-kantor media di wilayah barat Gaza.
Total sudah ada delapan jurnalis yang tewas sejak perang Israel-Palestina mulai memanas lagi pada Sabtu (7/10/2023) lalu.
Dengan konflik yang semakin memanas ini, kelompok Hamas mengumumkan bahwa Jumat (13/10/2023) mendatang akan menjadi "Hari Mobilisasi" di dunia Arab dan Islam untuk mendukung rakyat Palestina, dan memanggil warga Tepi Barat untuk melakukan intifada (perlawanan).
Eskalasi perang Israel-Palestina yang semakin meningkat membuat 2,3 juta warga Palestina terancam dalam bencana krisis kemanusiaan yang besar.
Seperti yang diketahui, selain menggempur dengan serangan, Israel juga melakukan blokade total di Jalur Gaza dengan memutus aliran listrik, melarang air dan makanan masuk hingga bahan bakar.
Dalam wawancara dengan saluran Al-Araby, Direktur Rumah Sakit Al- Shifa mengungkapkan, stok bahan bakar yang tersedia di rumah sakit hanya mencukupi selama empat hari.
Apabila kondisi ini terus berlanjut, banyak warga dan pasien yang tidak akan mendapatkan perawatan medis karena tidak ada listrik dan peralatan medis.
Baca Juga: Soal Konflik Israel-Palestina yang Kian Memanas, PP Muhammadiyah Nyatakan Sikap Berikut Ini
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.