Kompas TV internasional kompas dunia

Rusia, Arab Saudi Desak Gencatan Senjata, AS Kutuk Serangan Hamas ke Israel yang Tewaskan 40 Warga

Kompas.tv - 7 Oktober 2023, 20:15 WIB
rusia-arab-saudi-desak-gencatan-senjata-as-kutuk-serangan-hamas-ke-israel-yang-tewaskan-40-warga
Warga sipil Israel di Ashkelon diungsikan saat serangan roket dari Gaza oleh kelompok Hamas. Rusia dan Arab Saudi mendesak gencatan senjata segera dan semua pihak agar menahan diri, sementara Amerika Serikat mengutuk keras serangan Hamas terhadap Israel yang tewaskan 40 warga Israel serta melukai ratusan lainnya. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Vyara Lestari

AS berupaya menjadi perantara kesepakatan agar Arab Saudi setuju untuk secara diplomatis mengakui Israel, yang mungkin mencakup peningkatan jaminan keamanan AS dan bantuan yang luas untuk program nuklir kerajaan tersebut.

Mikhail Bogdanov, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia dan mantan duta besar Rusia untuk Israel dan Mesir, seperti dikutip TASS mengatakan Moskow telah berbicara dengan "semua pihak (berkonflik), termasuk negara-negara Arab" dan mendesak "gencatan senjata segera dan perdamaian" antara Hamas dan Israel. Bogdanov tidak merinci negara-negara Arab mana yang sedang berbicara dengan diplomat Rusia.

"Kami menyerukan segera dimulainya proses perdamaian berdasarkan perjanjian yang ada yang diakui secara internasional," kata Bogdanov. Dia menambahkan bahwa sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB tentang konflik tersebut masih belum dilaksanakan tanpa merinci lebih lanjut.

Baca Juga: Hamas Ungkap Alasan Serangan Besar-besaran ke Israel: Ini Perang Melawan Penjajah

Jasad warga sipil Israel usai serangan Hamas ke dalam Israel lewat darat, laut, dan udara. Rusia dan Arab Saudi mendesak gencatan senjata segera dan semua pihak agar menahan diri, sementara Amerika Serikat mengutuk keras serangan Hamas terhadap Israel yang tewaskan 40 warga Israel serta melukai ratusan lainnya. (Sumber: AP Photo)

Pusat Kedokteran Soroka di kota Israel selatan Beersheba mengatakan mereka sedang merawat setidaknya 280 korban, dengan 60 dalam kondisi serius. Rumah Sakit Barzilai di Ashkelon, dekat Gaza, mengatakan bahwa mereka merawat 182 orang terluka, termasuk 12 dalam kondisi kritis.

Tidak ada komentar resmi tentang korban di Gaza, tetapi wartawan Associated Press menyaksikan pemakaman 15 orang yang tewas dan melihat delapan jenazah lainnya tiba di rumah sakit setempat. Belum jelas apakah mereka adalah pejuang atau warga sipil.

Kepala hak asasi manusia PBB Volker Turk mengatakan dia "terkejut dan ngeri" oleh tembakan besar-besaran roket ke Israel dan kematian sedikitnya 22 orang di negara tersebut.

Volker Türk meminta agar kekerasan segera dihentikan, menyerukan kepada semua pihak dan "negara-negara kunci di wilayah itu" untuk meredakan dan menghindari pertumpahan darah lebih lanjut.

Türk mengatakan dalam pernyataan yang dirilis di Jenewa bahwa dia juga "sangat prihatin atas laporan bahwa warga sipil Israel telah disandera".

Türk mengatakan bahwa "serangan ini memiliki dampak mengerikan pada warga sipil Israel" dan bahwa warga sipil tidak boleh menjadi target serangan.

Dia menambahkan, "Saya juga mencatat bahwa pasukan Israel telah merespons dengan serangan udara ke Jalur Gaza yang padat penduduk, yang dilaporkan telah menewaskan sedikitnya lima orang. Saya mendesak mereka untuk mengambil semua tindakan pencegahan untuk menghindari korban sipil di sana."


 

 



Sumber : Associated Press



BERITA LAINNYA



Close Ads x