KIEV, KOMPAS.TV - Rusia kembali menghajar Ukraina dengan serangan drone skala besar hari Kamis dini hari (5/10/2023), saat Presiden Volodymyr Zelenskyy berangkat ke Spanyol untuk meminta dukungan dari sekutu-sekutu Barat dalam pertemuan puncak yang dihadiri oleh sekitar 50 pemimpin Eropa.
Angkatan Udara Ukraina mengklaim pertahanan udara berhasil menangkal 24 dari 29 drone buatan Iran yang diluncurkan oleh Rusia di wilayah Odesa Selatan, Mykolaiv, dan Kirovohrad, seperti yang dilaporkan oleh Associated Press pada Kamis (5/10/2023).
Andriy Raykovych, kepala administrasi wilayah Kirovohrad, mengungkapkan fasilitas infrastruktur di wilayah tersebut terkena serangan dan layanan darurat dikerahkan untuk memadamkan kebakaran. Ia menyatakan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Serangan ini terjadi saat Zelenskyy tiba di Granada, Spanyol Selatan, untuk menghadiri pertemuan Komunitas Politik Eropa, yang dibentuk setelah serangan Rusia pada Februari 2022 lalu.
"Kunci bagi kami, terutama menjelang musim dingin, adalah memperkuat pertahanan udara, dan sudah ada dasar untuk perjanjian baru dengan mitra-mitra," demikian pernyataan yang diunggahnya di saluran Telegramnya.
Musim dingin sebelumnya, Rusia menargetkan sistem energi Ukraina dan infrastruktur vital lainnya dengan serangan misil dan drone yang terus-menerus, yang menyebabkan pemadaman listrik yang berkelanjutan di seluruh negeri.
Baca Juga: Kelabakan Kongres AS Tak Sediakan Dana Bantuan bagi Ukraina, Biden Telepon Sekutu AS Galang Dukungan
Sistem listrik Ukraina menunjukkan tingkat ketahanan dan fleksibilitas yang tinggi, membantu mengurangi kerusakan, tetapi ada kekhawatiran bahwa Rusia akan kembali meningkatkan serangannya terhadap fasilitas listrik menjelang musim dingin.
Zelenskyy mencatat pertemuan di Granada juga akan fokus pada "kerja bersama keamanan pangan global dan perlindungan kebebasan navigasi" di Laut Hitam, di mana militer Rusia menargetkan pelabuhan Ukraina setelah Moskow menarik diri dari perjanjian gandum yang disponsori oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk memastikan ekspor gandum yang aman dari negara yang diinvasi.
Inggris mengungkap Rusia mungkin akan menyebar ranjau laut di sekitar pelabuhan Ukraina untuk menargetkan kapal sipil dan menyalahkan Ukraina. "Rusia hampir pasti ingin menghindari tenggelamnya kapal sipil secara terbuka, dan malah menyalahkan Ukraina atas setiap serangan terhadap kapal sipil di Laut Hitam," demikian pernyataan mereka, sambil menambahkan Inggris bekerja sama dengan Ukraina untuk meningkatkan keselamatan pelayaran.
Dalam serangan Rusia lainnya terhadap Ukraina dalam sehari terakhir, dua warga sipil tewas dalam pengeboman di Kherson, dan satu lagi meninggal akibat serangan Rusia di kota Krasnohorivka di wilayah Donetsk timur. Setidaknya delapan orang lainnya terluka akibat pengeboman Rusia, menurut kantor presiden Ukraina.
Ukraina, sebagai balasan, melancarkan serangan balasan terhadap Rusia dengan serangan drone secara reguler di sepanjang perbatasan. Roman Starovoit, gubernur wilayah Kursk Rusia yang berbatasan dengan Ukraina, mengatakan bahwa drone Ukraina menyerang fasilitas infrastruktur di beberapa wilayah, yang mengakibatkan pemadaman listrik.
Starovoit juga mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina menembakkan artileri ke kota perbatasan Rylsk, melukai seorang penduduk lokal, dan merusak beberapa rumah.
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.