KIEV, KOMPAS.TV - Intelijen Ukraina (SBU) mengeklaim telah menghancurkan mata-mata Rusia di negaranya.
SBU menangkap tim penyamaran beranggotakan empat orang yang diaktifkan untuk mengintai pergerakan pasukan dan pengiriman senjata di Kiev.
Pemimpin sel mata-mata Rusia di Ukraina dan istrinya bekerja di sebuah perusahaan pertahanan di wilayah Mykolaiv, dekat Laut Hitam.
Bersama dua orang lainnya, mereka memberikan informasi intelijen kepada Badan Intelijen Militer Rusia (GRU).
Baca Juga: Ukraina Serang Markas Armada Laut Hitam Rusia di Krimea dengan Rudal Pemberian Inggris dan Prancis
Sepak terjang mereka akhirnya berhenti setelah pesan berkode yang mereka kirimkan ke Rusia disadap oleh Ukraina.
“Para pelaku mengumpulkan informasi intelijen mengenai jumlah dan jenis peralatan militer Pasukan Pertahanan yang tiba di wilayah tersebut, khususnya untuk perbaikan dan pemeliharaan,” bunyi pernyataan SBU dikutip dari Mirror, Rabu (20/9/2023).
“Pemimpin kelompok musuh ternyata adalah seorang pegawai Perusahaan pertahanan lokal, yang direkrut intelijen Rusia selama studinya di institut militer bekas Uni Soviet,” ujarnya.
SBU meyakini pria tersebut menciptakan jaringannya sendir, dan selama beberapa tahun berada dalam mode siaga, hingga ia diaktifkan ketika Rusia menyerbu.
Pemimpin jaringan mata-mata tengah bekerja di Perusahaan pertahanan di Mykolaiv, dekat Laut Hitam di selatan, ketika ia ditangkap petugas keamanan.
“Pelaku bertindak dalam dua arah utama, yaitu pengintaian dan aktivitas subversif,” ujar SBU.
Baca Juga: Buah Kunjungan Zelenskyy ke Washington, AS Bangun Pabrik Senjata Bersama di Ukraina
“Yang pertama melibatkan beberapa agen Rusia yang mengumpulkan informasi tentang sampel yang tersedia dan kondisi teknis senjata Ukraina di perusahaan pertahanan,” ucapnya.
SBU menambahkan dua agen Rusia lainnya memonitor pangkalan dan rute pergerakan unit angkatan bersenjata Ukraina, yang melibatkan pertahanan di wilayah itu atau operasi serangan balik di front selatan,” ujarnya.
Diyakini SBU telah menangkap empat agen Rusia itu sebelum mereka mengirimkan buletin intelijen terbaru.
Saat ini, keempat agen mata-mata itu berada dalam tahanan dan menghadapi hukuman penjara seumur hidup.
Sumber : Mirror
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.