Abduljaleel mengatakan tim penyelamat masih mencari bangunan-bangunan yang rusak di pusat kota, dan penyelam sedang menyelam di laut sekitar Derna.
Jumlah yang tidak terhitung banyaknya mungkin dikubur di bawah timbunan lumpur dan puing-puing, termasuk mobil yang terbalik dan potongan beton, yang mencapai empat meter tingginya. Tim penyelamat berjuang untuk membawa peralatan berat ke wilayah tersebut karena banjir menghanyutkan atau memblokir jalan-jalan menuju daerah tersebut.
Baca Juga: Korban Tewas Banjir Libya Lebih dari 5.000 Orang, Ada Ketakutan Bakal Munculnya Epidemi
Berapa Banyak Orang yang Tewas?
Palang Merah Libya hari Kamis, (14/9/2023) mengatakan 11.300 orang tewas, dan 10.100 lainnya dilaporkan hilang.
Pejabat setempat mengungkapkan jumlah korban tewas bisa jauh lebih tinggi dari yang diumumkan. Dalam komentar kepada stasiun televisi Al Arabia yang dimiliki Arab Saudi, Wali Kota Derna Abdel-Moneim al-Ghaithi mengatakan angka itu bisa mencapai 20.000 mengingat jumlah wilayah yang tersapu banjir.
Badai ini juga menewaskan sekitar 170 orang di bagian lain Libya timur, termasuk kota-kota Bayda, Susa, Um Razaz, dan Marj, kata menteri kesehatan tersebut.
Korban tewas di Libya timur termasuk setidaknya 84 orang Mesir, yang dipulangkan ke negara asal mereka pada hari Rabu. Lebih dari 70 berasal dari satu desa di provinsi Beni Suef selatan. Media Libya juga mengatakan puluhan imigran Sudan tewas dalam bencana ini.
Baca Juga: Korban Jiwa Banjir Bandang Libya Diperkirakan Bisa Tembus 20.000 Orang, Isi Kota Hanyut ke Laut
Apakah Bantuan Mencapai Korban Selamat?
Banjir juga menggusur setidaknya 30.000 orang di Derna, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB, dan beberapa ribu lainnya terpaksa meninggalkan rumah mereka di kota-kota timur lainnya, demikian kata organisasi tersebut.
Banjir merusak atau menghancurkan banyak jalan akses ke Derna, menghambat kedatangan tim penyelamat internasional dan bantuan kemanusiaan. Pihak berwenang setempat dapat membersihkan beberapa rute, dan selama 48 jam terakhir konvoi kemanusiaan dapat memasuki kota tersebut.
Kantor kemanusiaan PBB mengeluarkan seruan darurat untuk 71,4 juta Dollar AS guna menanggapi kebutuhan mendesak 250.000 warga Libya yang paling terdampak. Kantor kemanusiaan tersebut, yang dikenal sebagai OCHA, memperkirakan sekitar 884.000 orang di lima provinsi tinggal di daerah yang secara langsung terkena dampak oleh hujan dan banjir.
Komite Internasional Palang Merah mengatakan telah menyediakan 6.000 kantong mayat kepada pihak berwenang setempat, serta persediaan medis, makanan, dan barang lainnya yang didistribusikan kepada masyarakat yang sangat terdampak.
Bantuan internasional mulai tiba pada awal pekan ini di Benghazi, 250 kilometer (150 mil) barat Derna. Beberapa negara mengirim bantuan dan tim penyelamat, termasuk Mesir, Aljazair, dan Tunisia yang berdekatan. Italia mengirimkan kapal angkatan laut pada hari Kamis yang membawa bantuan kemanusiaan serta dua helikopter angkatan laut yang akan digunakan untuk operasi pencarian dan penyelamatan.
Presiden Joe Biden mengatakan Amerika Serikat akan mengirimkan uang ke organisasi bantuan dan berkoordinasi dengan pihak berwenang Libya dan PBB untuk memberikan dukungan tambahan.
Baca Juga: 5.300 Jenazah Korban Banjir Libya Ditemukan, Jumlahnya Diperkirakan Bertambah hingga 2 Kali Lipat
Sumber : Associated Press
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.