KAYSERI, KOMPAS.TV - Kota bawah tanah sepanjang 376 kilometer di provinsi Anatolia Tengah, Kayseri, terus memunculkan misteri baru seiring penelusuran arkeologi para ahli Turki. Panjang total terowongan bawah tanah setelah diukur ternyata sepanjang 376 kilometer.
Terowongan kuno kota ini, yang melewati hampir semua rumah di wilayah tersebut dan pintu masuknya seiring waktu ditutup oleh penduduk, dahulu merupakan fitur perdagangan penting bagi wilayah ini.
Dalam wawancara dengan media lokal, Mustafa Aksu, mantan wali kota distrik itu, mengatakan orang-orang yang datang ke Zincidere kuno seiring waktu membangun 250 rumah di lingkungan tersebut.
"Mereka adalah masyarakat kaya yang berkembang melalui perdagangan. Zincidere adalah pusat perdagangan kapas di Anatolia Tengah saat itu. Ada 52 pedagang kapas di sini pada tahun 1873. Mereka mendirikan pusat perdagangan penting di sini," katanya.
"Pusat utama dari terowongan bawah tanah ini adalah biara di Brigade Komando Zincidere. Terowongan ini melewati semua rumah di Zincidere. Jalan penghubungnya membentang dari sini hingga ke Kapadokia. Dari Kapadokia, ia pergi ke Aksaray dan kemudian ke Dulkadirli di K r ehir."
Menyebutkan bahwa terowongan tersebut dibangun terutama untuk tujuan pertahanan dan keamanan, Aksu mengatakan bahwa terowongan juga membuat orang tetap sejuk selama musim panas.
Baca Juga: Saudi Sepakat Beli Drone Tempur Turki selama Kunjungan Erdogan ke Arab Saudi
Aksu menambahkan bahwa terowongan melewati banyak rumah, tetapi penduduk menutup jalur masuk dengan memblokir pintu masuk seiring waktu.
"Karena terowongan melewati hampir semua rumah, setiap orang membangun tembok di pintu masuk sehingga tidak ada yang akan melanggar properti mereka."
Tahun 2017, seorang penggembala kambing di Turki menemukan kota bawah tanah kuno dengan 52 ruangan di Provinsi Kayseri, Turki, setelah para gembala dan penduduk setempat memberi tahu otoritas tentang gua di wilayah tersebut, seperti laporan Daily Sabah.
Para peneliti yang melaksanakan proyek kerja sama dengan Pemerintah Kota Metropolitan Kayseri, Staf Penelitian Gua Obruk, dan Yayasan Perlindungan dan Promosi Lingkungan dan Warisan Budaya (ÇEKÜL) diberitahu oleh penduduk setempat bahwa ada gua di Distrik Gesi.
Setelah pemeriksaan, para peneliti menemukan Kota Bawah Tanah Bela as sepanjang 80 meter.
Dr. Osman Özsoy, Perwakilan Çekül Kayseri, mengatakan kepada wartawan, mereka sebelumnya berada di wilayah Distrik Melikgazi dan mulai bekerja di Distrik Bela as setelah pemberitahuan dari penduduk setempat dan para gembala.
Baca Juga: Mosaik Kristen Kuno Berusia 1.800 Tahun di Lembah Armageddon Mau Diboyong ke AS, Picu Kontroversi
Dia mencatat, mereka menemukan sebuah gereja dan struktur lainnya di permukaan gunung di sekitar kota bawah tanah tersebut. Özsoy menekankan, kota bawah tanah ini bisa menjadi yang pertama jenisnya di Turki yang memiliki lebih dari 50 ruangan.
Jumlah ruangan tersebut diyakini meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk kuno yang tinggal di kota ini, kata Özsoy.
Kota bawah tanah kuno ini dilaporkan berbeda dari kota bawah tanah di provinsi tetangga, Nev ehir, yang merupakan rumah bagi kota kuno Kapadokia, salah satu tujuan wisata paling populer di Turki.
Sementara kota bawah tanah di Kapadokia dibangun secara vertikal, Bela as dibangun secara horizontal, kata Özsoy, yang merupakan fitur umum di antara kota-kota bawah tanah di Provinsi Kayseri.
Kota-kota bawah tanah dibangun oleh bangsa kuno sebagai sarana untuk mencari perlindungan dari invasi. Mereka menawarkan ruang tinggal, transportasi, penyimpanan makanan, drainase, dan banyak lagi.
Kapadokia di Turki terkenal, terutama untuk kota bawah tanah Kaymakl dan Derinkuyu, yang dipahat dari formasi geologi yang unik dan telah menjadi atraksi wisata yang populer.
Sumber : Daily Sabah
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.