Kompas TV internasional kompas dunia

Studi: Bumi Pernah Dihuni 1.300 individu dan Hampir Punah Sekitar 900.000 Tahun Lalu

Kompas.tv - 4 September 2023, 07:28 WIB
studi-bumi-pernah-dihuni-1-300-individu-dan-hampir-punah-sekitar-900-000-tahun-lalu
Sebuah studi yang diterbitkan hari Kamis, (31/8/2023) mengklaim leluhur manusia berada di ambang kepunahan lebih dari 900.000 tahun yang lalu. Berdasarkan metode analisis baru, ilmuwan menemukan leluhur kita bertahan hidup dalam kelompok yang terdiri dari kurang dari 1.300 individu. (Sumber: Nature/S. Entressangle)
Penulis : Edwin Shri Bimo | Editor : Iman Firdaus

Perkiraan studi ini sekitar 1.280 individu, namun, tidak mewakili seluruh populasi leluhur manusia di bumi saat itu.

"Kita hanya berbicara tentang individu yang berkembang biak, perkiraan ini tidak memperhitungkan anak-anak, orang tua, atau mereka yang, karena satu alasan atau lainnya, tidak berkembang biak," kata Bon.

Dengan kata lain, leluhur kita mungkin hidup di antara populasi yang lebih besar.

Selain itu, jenis pelacakan genetik ini "mengecualikan semua kelompok manusia yang mungkin hidup pada saat itu tetapi bukan leluhur langsung kita," kata Antoine Balzeau, direktur penelitian dan paleontolog di Museum Sejarah Alam Nasional Prancis.

Manusia kuno yang berkembang menjadi Homo Sapiens bukanlah satu-satunya yang pernah menghuni bumi, hal ini seperti yang disoroti oleh para penulis studi ini.

"Pada periode itu, di Asia dan Eropa, ada kelompok manusia lainnya, tetapi kemungkinan besar mereka merupakan cabang-cabang kolateral dari evolusi manusia," kata Di Vincenzo dan Manzi.

Baca Juga: Wow, Manusia Purba Jenis Baru yang Hidup Lebih dari 100.000 Tahun Lalu Ditemukan di Israel

Tengkorak dari manusia purba jenis baru yang dinamakan Manusia Naga. Sebuah studi yang diterbitkan hari Kamis, (31/8/2023) mengklaim leluhur manusia berada di ambang kepunahan lebih dari 900.000 tahun yang lalu. Berdasarkan metode analisis baru, ilmuwan menemukan leluhur kita bertahan hidup dalam kelompok yang terdiri dari kurang dari 1.300 individu.(Sumber: Kai Geng Via BBC)

Perubahan iklim sebagai pemicu?

Sementara itu, studi ini mengidentifikasi perubahan iklim sebagai salah satu faktor utama yang mendorong penurunan populasi yang spektakuler di antara leluhur kita.

"Mulai dari sekitar 900.000 tahun yang lalu, terjadi perubahan iklim dengan periode dingin yang lebih parah dan hujan yang lebih sedikit di Afrika, yang dapat menciptakan gurun dan mengisolasi populasi, membuat kelangsungan hidup menjadi lebih sulit," kata Chris Stringer, pemimpin penelitian di Museum Sejarah Alam Inggris dan ahli antropologi.

Kondisi lingkungan yang menantang mengakibatkan krisis demografis di antara leluhur manusia, mengancam keberadaan mereka, kata Di Vincenzo dan Manzi.

Namun, ilmuwan lain tetap skeptis.

"Meskipun peristiwa-peristiwa iklim ini tidak dapat disangkal, jauh lebih sulit untuk menyimpulkan dengan pasti bahwa ada hubungan sebab-akibat dengan pengecilan populasi," kata Balzeau.

Mengacu pada metodologi penelitian yang digunakan dalam studi ini, yang didasarkan pada generasi rata-rata 24 tahun, ilmuwan meragukan akurasi periode waktu yang diperkirakan.

"Kita sama sekali tidak yakin satu juta tahun yang lalu, usia rata-rata untuk berkembang biak adalah 24 tahun ... dan perbedaan hanya beberapa tahun dapat mengubah periode waktu sepenuhnya," kata Bon.


 

"Akurasi periode waktu ini sangat dipertanyakan, bisa ada 200.000 tahun lebih atau kurang," kata Thierry Grange, seorang ahli genetika molekuler yang mengkhususkan diri dalam populasi kuno di Institut Jacques Monod di Paris, dalam wawancara yang diterbitkan pada hari Kamis dalam surat kabar Le Figaro.

"Ini adalah makalah yang provokatif, terutama dengan gagasan bahwa jumlah individu yang sangat sedikit mampu mempertahankan sebuah spesies selama lebih dari 100.000 tahun," kata Stringer. Bagi Bon, studi ini membawa kita kembali pada salah satu pertanyaan yang paling menarik: "Bagaimana Homo sapiens berhasil bertahan?"




Sumber : Science / France24 / Nature




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x